Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Kediri serukan penggunaan agensi hayati untuk mengendalikan Organisme Penganggu Tanaman (OPT). Seruan tersebut disampaikan oleh Kepala DKPP Kota Kediri, Mohammad Ridwan.
Ridwan mengatakan, penggunaan pestisida anorganik secara berlebihan dapat membahayakan kesehatan. "Pestisida anorganik memang cepat dalam mengurangi populasi hama, namun kita juga perlu mempertimbangkan dampak yang ditimbulkan, jadi lebih bijak jika kita mulai beralih ke agensi hayati untuk mengendalikan OPT," ungkapnya, Kamis, (16/9).
Disamping itu, menurutnya, penggunaan agensi hayati dalam jangka panjang dinilai lebih aman dan tidak berisiko. "Sebab, sebenarnya agensi hayati ini adalah organisme berupa jamur, bakteri, virus, nematoda, serangga dan hewan lainnya yang berasal dari alam, sehingga penggunaannya akan jauh lebih aman," imbuhnya.
"Memang untuk mendapatkan hasil yang diharapkan memerlukan waktu, namun banyak studi yang telah membuktikan bahwa agensi hayati ini dinilai efektif dan efisien dalam mengendalikan hama dan penyakit tanaman," tandasnya.
Menurutnya, pemakaian pestisida sintetik dalam mengendalikan Organisme Penganggu Tanaman (OPT) yang kurang bijaksana dalam jangka waktu lama akan banyak menimbulkan masalah dalam bidang petanian. "Disadari atau tidak, penggunaan pestisida sintetik secara terus menerus akan berdampak buruk pada lingkungan, pertanaman dan hasil pertanian itu sendiri," ujar Ridwan.
Ia berharap, dengan semakin meningkatnya minat petani dalam menggunakan Agensi Hayati untuk megendalikan hama dan penyakit tanaman, diharapkan dapat ikut menekan dampak negatif dari penggunaan bahan kimia sintetik.
"Dengan demikian dapat tercipta sistim budidaya pertanian yang sehat dan lebih ramah lingkungan serta terjaganya ekosistem pertanian yang berkelanjutan," pungkasnya.
(Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri)