Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan, berdampak pada turunnya pertumbuhan perekonomian di Kota Kediri. Namun saat ini kasus Covid-19 di Kota Kediri telah semakin membaik. Melandainya kasus Covid-19 ini merupakan waktu yang tepat untuk mulai menggerakan perekonomian di berbagai sasaran, termasuk para penyandang disabilitas. Hal itulah yang disampaikan Kepala Badan Perencaan, Penelitian dan Pengembangan Kota Kediri, Chevy Ning Suyudi saat menghadiri Lokarya Motifasi Bisnis Jadi Pengusaha Mandiri Penyandang Disabilitas di Hotel Grand Surya, Senin(27/9). "Setelah perekonomian di Kota Kediri sempat turuh hingga -7, saat ini Pemkot Kediri memang sedang berupaya untuk memutar roda perekonomian,"ujarnya.
Chevy juga menuturkan bahwa salah satu upaya untuk menggerakkan perekonomian di Kota Kediri, Pemkot Kediri telah mendapat dukungan dari HDWI pusat dan JAPRI-PWD. "Alhamdulillah kita disupport untuk memberikan pelatihan bisnis kepada penyandang disabilitas. Mudah-mudahan pelatihan ini bisa memberikan manfaat pada penyandang disabilitas yang memiliki usaha, agar usahanya dapat semakin berkembang,"pungkasnya.
Chevy juga berpesan agar para peserta pelatihan dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk menimba ilmu sebanyak mungkin. "Manfaatkan ilmu yang sudah diberikan. Ilmu tentang pembelajaran bisnis ini sangat bernilai dan mahal harganya. Jika ada kendala langsung tanyakan, karena disini ada mentor profesional akan siap membantu,"ujarnya.
Dikesempatan yang sama Ketua Umum Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HDWI), Maulani Rotinsulu, menuturkan bahwa pelatihan hari ini adalah rangkaian ke 3 program Jadi Pengusaha Mandiri (JAPRI). Program ini juga telah mendapat dukungan dari US Agency of International Development (USAID). "Ada 118 pengusaha penyandang disabilitas yang mengikuti pelatihan ini sebelumnya telah mendapatkan pengetahuan tentang wirausaha, kemudian didampingi untuk pengimplementasian, dan rangkaian ke 3 hari ini pembekalan motivasi bisnis,"ujarnya.
"Jadi para pengusaha penyandang disabilitas ini diajari untuk dapat menentukan strategi mendpatakan pelanggan, mengenal karakter-karakter masyarakat, mengemas dan mencari alinasi atau pendukung untuk bekerjasama memajukan usaha mereka,"imbuhnya.
Lebih lanjut Maulani menjelaskan bahwa sebelum memulai program ini, HDWI telah memilih dan melatih para trainer serta pendamping untuk melatih para penyandang disabilitas selama pelatihan. "Trainer dan pendamping yang kita pilih sebagian besar merupakan penyandang disabilitas juga. Ini untuk memotivasi para peserta agar bisa mengembangkan usahanya,"terangnya.
Setelah rangkaian ke 3 ini, menurut Maulani akan ada tahap selanjutnya. Dimana pada tahap tersebut para pengusaha disabilitas ini akan melakukan bisnis mentoring. Bisnis mentoring ini bertujuan untuk melihat perkembangan para pengusaha disabilitas dalam mengimplementasikan materi di setiap pelatihan. Setelah bisnis mentoring akan ada program seed funding. "Disini kita akan meminta para pengusaha disabilitas untuk membuatkan 1 perencanaan bisnis yang akan kita nilai dan nantinya akan kita berikan modal usaha. Modal usaha akan diberikan kepada 50 peserta dimasing-masing daerah,"ujarnya.
"Nah, dari sini kita akan dapat melihat siapa yang bisa berkembang dan akan mendapatkan dukungan permodalan. Meski jumlahnya tidak besar, tapi ini sebagai motivasi mereka,"imbuhnya
(Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri)