Kota Kediri merupakan Kota yang nyaman dan makin layak huni buat masyarakatnya, hal ini relevan dengan capaian Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Kota Kediri tahun 2021 yang kian meningkat dari tahun ke tahun.
Berdasarkan data Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA). Capaian IKLH Kota Kediri tahun 2021 sebesar 77,80 ( kategori Baik) atau meningkat sebesar 5,2 point jika dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya yaitu 72,60. Dan capaian tersebut berhasil melampaui target yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2021 yakni 76,90.
“Capaian IKLH Kota Kediri tahun 2021 makin meningkat, yakni sebesar 77,80 dan meningkat 5,2 jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Capaian tersebut masuk dalam kategori Baik,’’ Terang Chevy Ning Suyudi, Kepala BAPPEDA Kota Kediri, Jum’at (21/1).
IKLH merupakan sebuah upaya untuk mengenali tingkat kenyamanan kota. Indeks ini didasarkan atas indikator subjektif warga terhadap kelayakhunian kota tempat tinggalnya. Hasil dari survei ini selanjutnya dapat dimanfaatkan bagi stakeholders dalam proses perencanaan dan pembangunan kota.
“Jadi IKLH itu dinilai dari persepsi masyarakat terkait dengan masalah lingkungan, baik itu terkait fasilitas umum, fasilitas sarana olahraga, fasilitas pendidikan, serta fasilitas kesehatan. Harus ada komponen lain yang akan dijadikan parameter terkait dengan persepsi masyarakat, apakah fasilitas yang sudah kita berikan dirasakan secara baik oleh masyarakat atau kurang,” ucapnya.
Dalam menentukan capaian IKLH, BAPPEDA Kota Kediri bekerjasama dengan PT. Sucofindo melakukan survei untuk penilaian IKLH di Kota Kediri. Tujuannya adalah untuk mengukur persepsi masyarakat terkait kenyamanan untuk tinggal di Kota Kediri, serta untuk mendapatkan feed back atas kinerja/kualitas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat Kota Kediri.
Kegiatan survei ini menyasar perbandingan IKLH 2020 dengan 2021 serta capaian terhadap target RPJMD. “Kami juga ingin menentukan mutu dan kinerja unit pelayanan berdasarkan indikator IKLH baik per kecamatan maupun Kota Kediri. Selanjutnya kami juga ingin memberikan rekomendasi umum dan khusus terkait kinerja unit pelayanan,” papar Chevy.
survey ini dilakukan di tiga kecamatan dengan 384 responden. Terdapat tiga puluh indikator penilaian dan Prinsip Kota Layak Huni berdasarkan indikator dari Ikatan Ahli Perencana Indonesia (IAP). Hasilnya dari tiga puluh indikator, sembilan belas indikator memperoleh hasil baik.
“Memang ada sebelas indikator yang hasilnya cukup, yakni terkait fasilitas umum. Hal ini dikarenakan di tahun 2020-2021 fasilitas tersebut tidak berjalan normal akibat pandemi. Tapi di tahun 2022 ini karena kita sudah masuk level I harapannya fasilitas-fasilitas tersebut dapat dimanfaatkan kembali oleh masyarakat,” jelas Chevy.
Untuk meningkatkan capaian IKLH kedepan, Pemkot Kediri telah mempersiapkan berbagai strategi, diantaranya meningkatkan kualitas fasilitas umum, menggerakkan roda perekonomian melalui beragam program, serta meningkatkan kualitas tata ruang kota. “Hal yang tak boleh terlewatkan, kita juga akan memberikan ruang yang lebih bagi masyarakat yang hendak menyampaikan opininya. Dengan demikian kita paham yang diinginkan masyarakat seperti apa, sehingga program kebijakan yang disusun lebih tepat” tegas Chevy.
Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri