Menteri BUMN Republik Indonesia Erick Thohir dan Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar memberikan motivasi kepada generasi muda untuk mempersiapkan diri dalam membangun perekonomian era digital. Hal itu disampaikan Menteri BUMN dan Wali Kota Kediri saat menjadi pemateri pada Webinar Nasional “Eksistensi Generasi Milenial Untuk Membangun Ekonomi Kreatif di Era Digital dalam Bingkai Kearifan Lokal”, Sabtu (19/2).
Erick Thohir mengungkapkan di tahun 2030, Indonesia akan membutuhkan 17 juta tenaga kerja di dunia ekonomi digital. Ada delapan skill digital yang bisa dipelajari. Yakni, programming, artificial intelegence, desain digital dan visual data, manajemen proyek digital, digital marketing, media sosial, data science dan analitik data, serta decision making bagi pemimpin. Untuk menghadapi hal tersebut, generasi muda harus terus mau belajar, mengupgrade skill, dan fleksibel ketika mengembangkan jalur karir. “Saya ajak harus berani untuk positif thinking dan growth mindset. Mahasiswa ini harus mau mengupgrade dirinya dengan belajar. Jangan cepat berpuas diri dan harus bisa adaptasi dengan perubahan yang terjadi,” ujarnya.
Di era disrupsi seperti saat ini, Menteri BUMN mengungkapkan sangat penting untuk berpangku pada kapabilitas diri. Tujuannya agar tidak mudah terdisrupsi. Untuk menghadapi disrupsi ekonomi, Indonesia harus memiliki ekosistem sendiri, roadmap sendiri, dan dunia Indonesia ini bukan dunia orang lain. “Kita harus memastikan ekosistem ini yang menang. Saya berharap geberasi muda kita harus jadi generasi produktif. Supaya bisa membawa Indonesia ini jauh lebih maju. Generasi muda harus berjuang untuk mewujudkan mimpi-mimpinya,” pungkasnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar. Wali kota yang populer disapa Mas Abu ini menekankan agar generasi muda jangan takut untuk gagal dalam membangun ekonomi kreatif di era digital. Pasti akan menemui persimpangan untuk bekerja atau berwirausaha. Namun berwirausaha saat ini memiliki peluang yang sangat besar. “Kalian bisa bergabung di komunitas nanti disana kalian bisa mendapat mentor. Lalu lakukan identifikasi sesuatu yang dibutuhkan pasar. Susun business plan dan ciptakan unique selling point. Meskipun berwirausaha pendidikan tetap penting untuk membentuk jejaring serta mengasah karakter dan pola pikir,” terangnya.
Wali Kota Kediri menambahkan saat ini di Kota Kediri maupun di Indonesia sedang memasuki bonus demografi. Dimana penduduk yang paling banyak adalah usia produktif. Generasi muda harus mau untuk belajar mengenai dunia digital. Sebab ke depan perekonomian Indonesia ini yang bisa membangkitkan adalah generasi penerus. “Kita harus berkomitmen bahwa cara mengisi kemerdekaan itu tidak hanya seperti kemarin tahun 1945 tapi kita bisa melalui jalur apapun. Mulai dari politik, pemerintah, bisnis, dan pendidikan. Saya titip pesan mahasiswa ini jangan hanya nongkrong saja tapi cari nongkrong yang ada faedahnya. Jadi kalian bisa diskusi untuk memperkaya pikuran,” imbuhnya.
Webinar ini merupakan rangkaian acara FESKOMI 2022 BEM Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kadiri yang diikuti melalui zoom maupun siaran langsung YouTube BEM FE UNISKA. Selain Menteri BUMN dan Wali Kota Kediri, webinar ini juga menghadirkan pemateri lain. Yakni Antonino Infloreska Jovialsra da Lopez yang merupakan seorang content creator.