Pasca penilaian kampung Pancasila tingkat Komando Distrik Militer (Kodim) pekan lalu (17/3), jenjang kompetisi kampung Pancasila berlanjut ke tingkat Komando Resor Militer (Korem), Senin, (28/3). Dalam kesempatan ini, Kelurahan Mojoroto & Kelurahan Pakelan didaulat untuk mewakili.
Hal tersebut lantaran, pada penilaian tingkat Kodim, 2 kelurahan tersebut menyabet prestasi. Dimana Kelurahan Mojoroto mengantongi juara 2, dan kelurahan Pakelan menyabet juara 3.
Ahmad Koharudin, Lurah Mojoroto mengungkapkan optimismenya dalam mengikuti kompetisi yang tidak hanya diikuti oleh Kota Kediri saja, melainkan seluruh wilayah administrasi Korem 082 Citra Panca Yudha Jaya.
"Kami sangat optimis, sebab kami menyambut baik kegiatan ini dengan penuh keseriusan. Tidak hanya dari unsur pemerintahannya saja, tetapi juga dari masyarakat ikut serta dan berperan aktif dalam mensukseskan upaya ini," terang Koharudin saat ditemui disela-sela penilaian, Senin, (28/7).
Saat ditanyai lebih lanjut mengenai optimisme Kelurahan Mojoroto sebagai kampung Pancasila, ia mengatakan bahwa selama ini kerukunan dalam keberagaman selalu dijaga dengan baik dalam sebuah keharmonisan.
"Selama ini kegiatan-kegiatan dilingkungan masyarakat kami amati sangat kental sekali dengan nuansa Pancasila nya. Alhamdulillah, artinya masyarakat kelurahan Mojoroto menanamkan dengan baik nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat," imbuhnya.
"Belum lama ini, kami juga telah melaunching kampung Budaya di RW 9 yang mana sangat lekat sekali dengan konsep Bhineka Tunggal Ika yang tertera dalam lambang negara Indonesia, yakni Pancasila," ujar Koharudin.
Tidak kalah dengan Kelurahan Mojoroto, masyarakat di Kelurahan Pakelan juga sangat mencerminkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakatnya. Dijelaskan oleh Subadi, jauh sebelum terwujudnya kampung Pancasila, harmonitas dalam keberagaman telah dijunjung tinggi.
"Masyarakat disini sangat beragam baik dari suku, ras, terutama agamanya. Semua agama lengkap ada disini termasuk juga tempat peribadatannya. Mulai dari masjid, gereja, klenteng, hingga vihara semua ada disini. Semunya hidup berdampingan dan saling menjaga," terang Subadi, Senin, (28/3).
Lebih lanjut, Subadi mencontohkan kegiatan-kegiatan yang yang syarat dengan nilai kerukunan. "Saat natal, warga yang beragama muslim ikut membantu mengamankan jalannya peribadatan di gereja, begitu pula jika ada kegiatan dari umat Konghuchu, masyarakat lain juga turut serta mengikuti jalannya acara, dan sebagainya," ujarnya.
Sama halnya dengan lurah Mojoroto, Subadi juga optimis untuk mengikuti kompetisi yang rencananya akan dilaksanakan secara berjenjang hingga tingkat nasional.
"Kami bersama masyarakat optimis dan membersembahkan yang terbaik dalam penilaian ini," tutup Subadi.
Sementara itu, Mayor Infanteri Bambang Riyanto Pasipuan Teritorial Korem 082 Citra Panca Yudha Jaya mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah melalui TNI untuk menggemakan kembali nilai-nilai Pancasila yang dinilai memudar.
"Digitaliasi bagaikan pisau bermata dua, jika digunakan dengan baik akan mendatangkan manfaat tetapi sebaliknya, jika tidak manfaatkan dengan benar akan membawa petaka. Salah satunya tergerusnya nilai-nilai Pancasila, khususnya pada generasi-generasi penerus bangsa," jelas Mayor Inf. Bambang.
"Saya harap kegiatan ini bukan hanya simbolisasi saja, melainkan benar-benar dilakukan dengan sepenuh hati sebagai upaya untuk menggelorakan nilai-nilai Pancasila di kehidupan masyarakat kita," pungkasnya.
Sebagai informasi, penilaian ini dilakulan di sejumlah daerah yang telah menjuarai lomba ditingkat Kodim 0809, yakni untuk wilayah kota Kediri, kelurahan Mojoroto dan Pakelan, sedangkan wilayah kabupaten ada di Desa Janti, Kecamatan Tarokan dan Desa Kawedusan, Kecamatan Plosoklaten.
(Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri)