Sebagai upaya meningkatkan keterampilan Tenaga IT kelurahan dan kecamatan dalam hal berbicara di muka umum, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Kediri bekali para tenaga IT dengan ilmu public speaking melalui kegiatan Workshop Public Speaking, Rabu (30/3). Bertempat di Ruang Joyoboyo Pemkot Kediri, sebanyak 49 Tenaga IT dari berbagai kelurahan dan kecamatan mengikuti acara dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Mengusung tema Komunikasi yang Efektif, kegiatan tersebut mengundang H Rofiq Huda, Praktisi Public Speaking Bersertifikat sebagai narasumber.
Melalui video conference yang ditayangkan, Abdullah Abu Bakar, Walikota Kediri mengapresiasi acara tersebut. Menurutnya Tenaga IT merupakan ujung tombak untuk mensosialisasikan kebijakan serta program kerja Pemkot Kediri kepada masyarakat. Ditambah lagi, Tenaga IT juga merupakan punggawa Pemkot Kediri yang berfungsi sebagai diseminator terkait informasi-informasi vital yang perlu diketahui masyarakat. “Sebagai operator media sosial, Operator TIK juga harus bisa menyampaikan informasi melalui konten dan caption,” kata Abdullah dalam video conference.
Apip Permana, Kepala Diskominfo Kota Kediri dalam sambutannya mengemukakan bahwa problematika yang dialami masyarakat selama ini ialah kurang mendapatkan kejelasan alur pelayanan publik. Tenaga IT selaku garda depan pelayanan di kelurahan, menurut Apip harus mendapatkan pelatihan public speaking agar dapat menekan ketimpangan informasi yang didiseminasi kepada masyarakat. “Kemampuan komunikasi, khususnya public speaking para Tenaga IT haruslah diasah dan ditingkatkan untuk meningkatkan efektivitas kinerja dalam memberikan pelayanan,” jelas Apip.
Workshop dimulai dari narasumber yang memberikan materi pemahaman dasar mengenai public speaking. Para peserta dikenalkan terlebih dahulu mengenai pengertian public speaking dan berbagai macam profesi yang memerlukan kemampuan berbicara di depan seperti pembicara, pembawa acara, dan moderator.
Rofiq selaku narasumber menjelaskan sedikit tip dalam melakukan public speaking. Kunci utamanya adalah penekanan intonasi, tampilan visual, pengaturan volume dan kecepatan berbicara, aksentuasi, dan ritme. Namun, yang paling penting ialah kepercayaan diri karena merupakan modal utama untuk berbicara di depan umum.
Selanjutnya, peserta workshop diajarkan cara-cara untuk menjadi seorang pembicara, pembawa acara, dan juga moderator. Seorang public speaker, tambah Rofiq harus memiliki kecerdasan emosional dan memahami kondisi psikologis audience. Pembicara harus menghormati pendengar, memiliki rasa empati, bersikap rendah hati, serta tidak boleh otoriter.
Menurut Rofiq, Tenaga IT memiliki posisi yang strategis dalam instansi kelurahan dan tidak hanya bertugas menangani IT. “Saat ini kalian sudah dibekali ilmu public speaking, jadi kalau ada kegiatan di kelurahan kalian harus mengambil alih tugas seorang public speaker,” pesannya.
Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri