Kota Kediri berhasil bertahan di peringkat 10 besar Indeks Kota Toleran (IKT) 2021 dengan skor 5,733 yang diselenggarakan oleh SETARA Institute. Penghargaan ini diterima langsung oleh Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar. Secara peringkat Kota Kediri turun dari posisi 8 pada IKT 2020, namun secara kinerja atau skor justru mengalami peningkatan dari 5,583 pada 2020 menjadi 5,733 pada 2021. Sementara dua kota keluar dari 10 besar IKT yakni Surabaya dan Sukabumi, sementara Kota Surakarta dan Magelang masuk pada 10 besar IKT 2021 ini.
"Kota Kediri secara kuantitatif tetap berada di 10 besar, artinya masih memiliki skor rata-rata tinggi. Kalau dilihat dari kinerja atau skor, tahun lalu dibanding tahun ini meningkat untuk Kota Kediri, namun kota lain peningkatannya lebih tinggi. Namun Kota Kediri tetap di 10 besar jadi penurunan satu atau dua peringkat itu tidak signifikan", kata Ismail Hasani memberi penjelasan langsung, Rabu (30/3) malam.
"Perbedaan skor dari satu kota dengan kota lain juga sebenarnya pada angka yang tipis. Saya kira masyarakat Kota Kediri layak bangga dengan capaian dari Pemerintah Kota. Karena kami tidak mencatat ada persoalan serius di Kota Kediri sehingga tidak keluar dari 10 papan atas," tambah Ismail Hasani.
"Pelembagaan tata kelola pemerintahan yang lebih inklusif itu bisa menjadi pilihan, dituangkan dalam bentuk regulasi ditingkat lokal seperti Perda, ini menjadi bobot penilaian yang besar. Karena bobot produk hukum yang (menjamin kondisi) kondusif itu memiliki bobot nilai 20 persen," jelasnya.
Sementara Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengaku tetap gembira dengan hasil ini dan berjanji akan terus memperjuangkan peningkatan toleransi di Kota Kediri.
"Kami di Kota Kediri telah berjuang sejak 1998 dengan berdirinya Paguyuban Antar Umat Beragama dan Penghayat Kepercayaan agar anak cucu kita tidak tergesek-gesek oleh konflik agama", ungkap Abdullah Abu Bakar dalam pidatonya setelah menerima penghargaan.
"Dengan toleransi yang kuat, kelak Indonesia ini tidak lagi negara berkembang. Tapi Indonesia akan menjadi negara maju. Itu semua fondasinya adalah toleransi", tutup Mas Abu.