Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) gencar melakukan vaksinasi ke hewan ternak. Setelah sukses memvaksin 500 ekor sapi pada tahap I, kali ini vaksinasi tahap II kembali dilakukan. “DKPP menerima 500 dosis vaksin lagi, untuk itu kita lakukan perluasan dengan menyuntikkan vaksin ke sapi sehat yang baru. Metode vaksinasi kita lakukan dengan jemput bola atau menerjunkan tim medis untuk mendatangi kandang ternak yang sudah kita data,” ungkap Moh Ridwan, Kepala DKPP saat ditemui ketika meninjau vaksinasi di salah satu kandang peternak di Kelurahan Dermo, Senin (25/7).
Untuk melakukan pendataan sapi sehat yang siap divaksin, DKPP melakukan koordinasi dengan anggota TNI serta tim penyuluh. Ridwan menambahkan, pada vaksinasi tahap II ini, pihaknya menyiapkan Tim medis sebanyak 8 orang yang terdiri dari 6 dokter hewan dan 2 paramedik yang rata-rata bisa menyuntikkan 100 dosis vaksin per hari.
“Ada sedikit perbedaan dari vaksinasi tahap I dan tahap II ini. Pada tahap II kita lakukan penandaan atau eartag pada sapi-sapi yang telah divaksin. Tentu ini juga membutuhkan waktu sedikit lebih lama dari tahap sebelumnya, namun kita targetkan per hari bisa menyuntikkan 100 dosis vaksin ke sapi,” jelasnya.
Data dari DKPP tercatat ada 3.700 sapi yang ada di Kota Kediri. Untuk menyelesaikan vaksinasi ke semua sapi di Kota Kediri, DKPP menargetkan 500 dosis per tahap. “Per tahap vaksinasi, kita targetkan 500 dosis. Setelah vaksin habis, kita mengambil 500 dosis vaksin lagi ke Pusat Veteriner Farma (Pusvetma). Untuk hari ini sapi yang kita jadwalkan mendapat vaksin dari 3 kelurahan yakni Kelurahan Dermo, Ngletih dan Ketami,” terangnya.
Ridwan melanjutkan, untuk saat ini vaksin PMK yang digunakan masih impor dari Produsen vaksin di Prancis, namun rencananya pertengahan Agustus nanti vaksin produksi Pusvetma akan dilaunching. Menurut Ridwan, vaksinasi bertujuan untuk membentuk antibodi pada sapi, karena sesuai pengalaman yang ditemui di lapangan sapi yang sudah disuntik vaksin sudah memiliki kekebalan sehingga tidak mudah tertular virus PMK. “Ada sapi yang setelah disuntik vaksin, dua minggu kemudian terjangkit virus PMK, tapi sapi tersebut tidak menulari sapi yang lain,” ujarnya.
Untuk masyarakat yang hewannya belum terdata mendapatkan jatah vaksin, Ridwan menghimbau untuk tidak khawatir, karena pemerintah sudah menyediakan vaksin dan Pemerintah Kota Kediri menjamin stok vaksin cukup untuk mengakomodir seluruh sapi sehat yang di Kota Kediri.
“Vaksinasi dilakukan secara bertahap , yang mana satu bulan setelah vaksin pertama akan ada vaksinasi dosis ke dua dan setelahnya tiap enam bulan akan ada vaksin ulang sampai nanti bebas PMK. Dan rata-rata ternak yang kita tangani itu sembuh, dimana tingkat kesembuhan mencapai 80 % dan selama ini belum ada yang mati karena PMK,” pungkasnya.
Untuk jadwal selanjutnya yakni hari Selasa (26/7), vaksinasi dilakukan di Kelurahan Mrican, Pesantren dan Ketami. Dan untuk hari Rabu (27/7) akan dilakukan vaksinasi di Kelurahan Tempurejo dan Pojok.
Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri