Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar dan Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar memberikan pesan mengenai pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif, Selasa (2/8). Pesan tersebut disampaikan dalam kegiatan Sosialisasi Perwali Nomor 33 tahun 2021 tentang program Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif “Literasi dan Dukungan Para Pihak Dalam Mendukung Keberhasilan Menyusui” dalam rangka Pekan Asi Sedunia 2022, bertempat di Ruang Tegowangi Grand Surya Kota Kediri.
“Saya sangat senang sekali bisa hadir di sini karena saya kira sosialisasi Perwali Nomor 33 ini sangat penting sekali bagi warga yang ada di Kota Kediri bahkan di mana – mana. Karena kita ketahui bahwa, memang edukasi tentang menyusui juga sangat penting. Karena kami berkomitmen, kita ingin bayi-bayi yang ada di Kota Kediri ini sehat lalu tidak stunting. yang bisa memberikan jawaban itu adalah ibu yang mau menyusui,” ungkap Wali Kota Kediri.
Abdullah Abu Bakar juga berpesan jangan ajarkan para ibu untuk membeli susu formula. Tapi ajarkan untuk menyusui, karena tidak ada yang mengalahkan bagusnya ASI bahkan sudah dijamin pula di dalam Al Quran. “Untuk para ibu menyusui di Kota Kediri, kami akan berupaya menyediakan tempat-tempat yang baik untuk menyusui. Tempat dibuat senyaman mungkin, agar ketika ibu-ibu menyusui tidak perlu khawatir, minder dan tetap semangat yang penting berikan ASI nya semuanya kepada anak bayinya,” terangnya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar sebelum memberikan pesannya kepada seluruh ibu menyusui, terlebih dahulu menceritakan pengalamannya menjadi seorang ibu yang menyusui keempat anaknya. ASI eksklusif bukan menjadi sebuah hal yang baru, namun sudah menjadi hal yang sewajarnya bisa diberikan untuk anak. Di tengah kesibukannya sebagai Ketua TP PKK, selalu menyempatkan untuk pumping ASI untuk anak terakhirnya. Pumping ASI ini dilakukannya demi target bisa menyusui anaknya dengan ASI eksklusif selama 2 tahun.
“Hari ini hari yang berbahagia karena Perwali tentang ASI ini akhirnya diluncurkan. Sebelumnya kita semua sudah punya undang-undang tentang ASI Nomor 36 tahun 2009. Itu mengacu tentang ASI Eksklusif satu-satunya. Bahkan di salah satu pasal di sana, ada pasal yang bisa menjerat seseorang atau siapapun itu yang menghalangi pemberian ASI Eksklusif masuk ke jerat pidana. Dan hari ini kita masih sering mendengar, ada saja pihak-pihak yang tidak mendukung pemberian ASI eksklusif ini. tentu ini menjadi sebuah ironi, karena WHO badan kesehatan dunia melalui UNICEF menyatakan bahwa tidak ada susu yang lebih baik dari ASI,” ujar Ferry Silviana Abu Bakar.
Ketua TP PKK Kota Kediri memberikan pesan para ibu ini bisa menghasilkan ASI, tapi entah karena alasan apa akhirnya gagal menyusui. Hal itu sangat disayangkan sekali. Semoga para ibu yang memeriksakan kehamilannya juga mendapatkan edukasi tentang ASI. Di puskesmas juga ada meja konseling semga berfungsi dengan benar, yang bisa memberikan keyakinan kepada ibu hamil untuk mendapatkan persalinannya. “Karena betapa pentingnya meja konseling ini dalam menuju kelahiran untuk memberikan pemahaman dan keyakinan kepada para ibu ini bahwa ASI nya ini dapat keluar,” tambahnya.
Hadir pula dalam kegiatan ini, Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Kediri Alfan Sugiyanto, narasumber dari Kantor Perwakilan UNICEF dr. Karina Widowati, Ketua Dharma Wanita Kota Kediri Novita Bagus Alit, Ketua Persit Kartika Candra Kirana (KCK) Cabang XXV Kodim 0809/Kediri Halimatun Sa'dyah Rully Eko Suryawan, Kepala OPD Pemkot Kediri, Camat dan Lurah se-Kota Kediri, Kepala Direktur Rumah Sakit se-Kota Kediri, Ketua TP PKK Kecamatan dan Ketua TP PKK Kelurahan se-Kota Kediri, Kepala Puskesmas se-Kota Kediri, dan Direktur / Pimpinan Perusahaan se-Kota Kediri.