Kota Kediri sebagai smart city terus berinovasi menangani permasalah perkotaan yang kompleks. Salah satunya adalah permasalahan kemiskinan. Dimana kemiskinan ini membutuhkan penanganan yang terintegrasi dan berkelanjutan. Kartu Harmoni Sejahtera merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Melalui Kartu Harmoni Sejahtera ini diharapkan mampu mewujudkan smart society.
Pada smart society sendiri terdiri dari tiga hal. Pertama, membangun masyarakat yang smart (community). Kedua, membangun sistem edukasi (learning). Ketiga, menjamin keamanan dan keselamatan (security).
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengatakan Pemerintah Kota Kediri terus berupaya melakukan penyederhanaan pelayanan masyarakat. Salah satunya penyederhanaan dalam distribusi bantuan. Penyederhanaan ini melalui Kartu Harmoni Sejahtera yang bekerjasama dengan Bank Jatim. Dimana Kartu Harmoni Sejahtera ini mendigitalisasi penyaluran bantuan. Bantuan-bantuan yang diberikan oleh Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Sosial terletak di satu kartu dan masyarakat bisa mengambilnya sendiri melalui ATM Bank Jatim. Bantuan-bantuan tersebut diantaranya, Bantuan Pangan Non Tunai Daerah (BPNTD), anak yatim piatu Covid-19, dan anak berhadapan dengan hukum. Ke depan bantuan Asistensi Lanjut Usia (ASLUT) dan bantuan orang dengan kecacatan berat juga akan ada di Kartu Harmoni Sejahtera.
"Jadi sekarang kita berikan bantuan ini tidak langsung. Tapi pakai Kartu Harmoni Sejahtera. Masyarakat bisa memanfaatkan bantuan ini untuk memenuhi berbagai macam kebutuhannya. Harapannya ini bisa menambah kesejahteraan masyarakat Kota Kediri," ujarnya sabtu (6/8).
Abdullah Abu Bakar menambahkan dengan Kartu Harmoni Sejahtera ini meminimalisir terjadinya penyimpangan dalam penyaluran bantuan. Akuntabilitas dan transparasi penyaluran bantuan jelas terlihat dengan adanya Kartu Harmoni Sejahtera. Tak hanya itu, bantuan juga lebih tepat sasaran. "Jadi ini menjawab keraguan masyarakat atas penyaluran bantuan sosial. Semua lebih transparan," imbuhnya.