Bantuan Modal yang digulirkan Pemerintah Kota Kediri mendapat sambutan yang luar biasa dari para pelaku IKM di Kota Kediri. Tidak tanggung-tanggung, untuk tahun ini Pemerintah Kota Kediri menyiapkan 990 kuota untuk penerima bantuan modal. Data dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian menyebut hingga siang ini Sabtu, (29/10) tercatat 2.101 pelaku IKM sudah mendaftar melalui link pendaftaran yag sudah disediakan. Bahkan Disperdagin siap memfasilitasi dan membantu masyarakat yang kesulitan untuk mendaftar. Hal itu diungkapkan Tanto Wijohari, Kepala Disperdagin saat dikonfirmasi via telp.
“Kita buka pos pelayanan untuk masyarakat Kota Kediri yang kesulitan mengakses link pendaftaran bantuan modal sekaligus pengisian berkas-berkasnya. Sejak kita buka pendaftaran tanggal 25 Oktober kemarin, ternyata masih ada masyarakat yang bingung cara mengisi Rencana Anggaran Belanja (RAB)nya dan bagaimana menguploadnya,” jelasnya.
Tanto melanjutkan, pihaknya akan membuka pos pelayanan pendaftaran hingga hari terakhir pendaftaran yakni 31 Oktober mendatang. “Untuk masyarakat yang membutuhkan informasi terkait pendaftaran atau yang kesulitan mengakses link pendaftaran bisa datang ke kantor pada jam pelayanan yakni hari jumat pukul 09.00 – 11.00, Sabtu pukul 09.00 – 12.00, dan Senin pukul 09.00 – 15.00 WIB,” terangnya.
Setelah proses pendaftaran tutup, Disperdagin akan melakukan tahap verifikasi administrasi. Dalam tahap ini dijelaskan Tanto pihaknya akan mengkroscek kelengkapan berkas yang sudah diupload pendaftar seperti foto diri, foto KTP, NIB atau SKU, foto produk, surat keterangan usaha dari kelurahan, foto lokasi dan rencana anggaran belanja (RAB). “Selanjutnya jika pendaftar dinyatakan lolos administrasi akan kita kita lakukan verifikasi lapangan,” tuturnya.
Mengenai jumlah bantuan yang diberikan, Tanto menjelaskan bantuan modal yang diberikan bervariatif berkisar 1 juta hingga 10 juta disesuaikan dengan rencana anggaran belanja yang diajukan. “Ketika verifikasi lapangan nanti kita akan lihat apakah RAB yang diajukan memang layak atau tidak. Masing-masing antara orang berbeda sesuai usaha yang dilakukan dan RAB yang mereka ajukan,” tuturnya.
Dengan bantuan modal, Tanto berharap bisa menurunkan tingkat pengangguran terbuka dan membuka peluang kerja baru. “Jika dapat bantuan untuk membeli alat otomatis alatnya harus dioperasionalkan sehingga harapannya bisa menyerap tenaga kerja dan tentunya meningkatkan perekonomian di Kota Kediri,” pungkasnya.
Sementara itu saat ditemui di kesempatan yang sama, Sri Retno Ningsih yang beralamat di Ngronggo mengatakan Ia tertarik mengikuti program bantuan modal karena dirinya membutuhkan alat untuk menunjang usaha kering kentang dan madu mongso miliknya. “saya membutuhkan spiner untuk kering kentang dan alat aduk madu mongso untuk usaha saya. Kalau ada alatnya kan lebih memudahkan untuk produksi dan produk yang dihasilkan bisa maksimal,” jelasnya.
Perempuan yang sudah menjalankan usahanya hampir 6 tahun tersebut mengaku sudah mencoba mengakses link pendaftaran sejak 2 hari yang lalu. Dengan adanya fasilitasi pendaftaran dari Disperdagin Ia mengaku sangat terbantu dan mendapat pelayanan yang baik. Jika mendapatkan modal, perempuan berusia 56 tahun tersebut berharap produksinya bisa lebih besar dan pemasarannya bisa lebih luas. ”Kalau seumuran saya merasa kesulitan, tapi dengan datang kesini tadi alhamdulillah merasa terbantu kurang beberapa syarat saja yang harus saya penuhi,” terangnya.
*Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri*