Kembangkan Tenun Ikat Bandar Kidul, Pemkot Kediri Ikuti Diskusi Bersama Media

berita | 18/02/2023

 

Beroperasinya Bandara Dhoho Kediri yang rencananya akan dibuka tahun ini serta pembangunan Tol Kertosono - Kediri membuat Pemkot Kediri terus berbenah baik dari segi infrastruktur, SDM, dan potensi wisata yang menarik untuk dikunjungi. Salah satunya pengembangan Tenun Ikat Bandar Kidul yang memiliki potensi untuk dijadikan Desa Wisata. Karena itu Pemkot Kediri mengikuti Sarasehan Tenun Ikat Kediri Ngopi Nda (Ngomongke Inpo Terkini dengan Media) yang diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri, Jum'at (17/2).

 

Acara yang diselenggarakan di salah satu tempat produksi Tenun Ikat Bandar Kidul milik Siti Rukhayah tersebut dihadiri oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri, Kepala Bappeda Kota Kediri, dan Kepala Disperdagin Kota Kediri sebagai narasumber. Selain itu para jurnalis dari berbagai media cetak, elektronik, online juga dihadirkan dalam kegiatan tersebut. 

 

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkot Kediri, Ferry Djatmiko menjelaskan jika media dihadirkan supaya dapat memberikan masukan kepada Pemkot Kediri, Bank Indonesia, dan pengrajin Tenun Ikat dalam pengembangan Tenun Ikat Bandar Kidul agar bisa dikenal luas. "Pemkot Kediri telah melakukan berbagai ikhtiar dan terobosan untuk mempromosikan dan meningkatkan value Tenun Ikat Kediri. Untuk itu kita hadirkan pihak media agar dapat memberikan masukan bagi kami untuk mengembangkan produk ini supaya dikenal masyarakat luas," ungkap Ferry Djatmiko, Jum'at (17/2).

 

Ferry juga menyoroti saat ini para anak muda Kota Kediri jarang sekali yang menggunakan Tenun Ikat Bandar Kidul. Hal tersebut juga menjadi kendala bagi para pengrajin Tenun Ikat yang kesulitan dalam mencari tenaga penenun dari kalangan pemuda. "Banyak tokoh nasional, Fashion Designer dan Artis

nasional bahkan Presiden RI memakai Tenun Ikat Kediri.

Namun anak-anak muda Kota Kediri masih kurang familiar dengan Tenun Ikat Kediri. Hal ini juga membuat kesulitan bagi para pengrajin untuk mencari pekerja dari kalangan pemuda. Tentunya hal ini juga menjadi tantangan bagi kita untuk membuat anak muda Kota Kediri juga menyukai produk Tenun Ikat Kediri," ucapnya.

 

Lebih lanjut, Ferry mengajak semua pihak, untuk menguatkan sinergi dan kolaborasi dalam mengembangkan UMKM di Kota Kediri. Bukan hanya tenun ikat saja, namun pada produk UMKM 

lainnya juga. Jika tidak dikelola dan disiapkan dengan matang, masyarakat Kota Kediri akan kehilangan peluang bahkan tertinggal. "Kita perlu 

menyiapkan kampung keren tenun ikat sekaligus 

produknya supaya semakin matang 

dan proper. Serta menjadi wisata lokal yang semakin melegenda dan menjadi daya tarik para pelancong untuk datang ke Kota Kediri," pungkasnya.

 

Sementara itu, M. Choirur Rofiq Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri mengatakan jika usaha dalam bidang tenun ikat sangatlah sulit. Hal ini terbukti dari beberapa daerah yang sudah diberikan pelatihan tenun namun tidak berkembang menjadi industri. Untuk itu perlu adanya Sinergi, kolaborasi, dan komitmen dalam mengembangkan produk Tenun Ikat Kediri menjadi produk unggulan selain tahu. "Banyak sekali tantangan dan peluang kedepan yang akan kita hadapi. Pada kesempatan ini kita mengundang rekan-rekan jurnalis agar bisa memberikan saran dan pendapat untuk perkembangan Tenun Ikat Kediri. Selain itu saya juga berharap agar para jurnalis ikut mempromosikan Tenun Ikat ini menjadi produk unggulan Kota Kediri," ucap M. Choirur Rofiq, Jum'at (17/2).

 

Diantara masukkan yang didapatkan Andika dari detik.com menyarankan agar Pemkot Kediri menyiapkan dari segi SDM atau warganya untuk menjadi sadar wisata, semacam guide wisata bagi desa atau RT bahkan kelurahan masing-masing dalam menerima para wisatawan yang datang. Selain itu, Benny dari JTV menyarankan untuk para wisatawan nantinya di fasilitasi kendaraan Vespa, karena menurutnya Vespa sudah ikonik dengan Kota Kediri. "Jadi kami juga telah melakukan kolaborasi dengan akademisi seperti dari UGM terkait dengan pembentukan Kampung Wisata. selain itu pembentukan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Kelurahan Bandar Kidul, mengadakan berbagai pelatihan dan pameran juga sudah kita lakukan," kata Chevy Ning Suyudi, Kepala Bappeda Kota Kediri, Jum'at (17/2).

 

"Kebetulan kita memiliki bus berukuran kecil bisa kita jadikan kendaraan untuk mengantarkan wisatawan keliling Kota Kediri. Tapi penggunaan Vespa sendiri ini sangat menarik, jadi kita tampung semua masukannya, nanti kita akan diskusikan lagi lebih lanjut. Yang jelas kita masih merancang untuk pembuatan jadwal wisata keliling Kota Kediri atau City Tour tersebut, semoga bisa segera berjalan," imbuhnya.

 

*Dinas Komunikasi Dan Informatika Kota Kediri*