Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menekankan dua hal penting untuk diselesaikan bersama. Yakni mengenai kekerasan pada anak dan menekan stunting. Dua hal tersebut bisa diselesikan dengan kolaborasi berbagai pihak termasuk PKK. Hal itu diungkapkan saat menghadiri Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK Ke-51, Jumat (17/3) di Ruang Joyoboyo Balai Kota Kediri.
"Terima kasih atas kerjasama yang telah terjalin selama ini serta banyak juga insight dari PKK untuk Pemerintah Kota Kediri. Dengan masukan itu kita bisa bergerak lebih besar dan membawa dampak positif. Di PKK juga ada edukasi di masyarakat mengenai banyak hal," ujarnya.
Abdullah Abu Bakar mengatakan kasus kekerasan pada anak ini seperti fenomena gunung es. Dibutuhkan komitmen dan kolaborasi untuk memberantas kasus kekerasan pada anak. Pemerintah Kota Kediri bersama berbagai pihak telah mendeklarasikan mencegah kekerasan pada anak. Di Kota Kediri anak-anak harus dilindungi agar dapat bermain dengan senang dan mendapat pendidikan yang layak. "Saya juga berharap Bapak Ibu semua dan organisasi wanita juga ikut menjadi pelindung bagi anak-anak. Bahkan baru-baru ini Bapak Presiden mengeluarkan Peraturan Presiden untuk penghapusan kekerasan pada anak. Ini masalah serius yang harus segera kita selesaikan bersama," ungkapnya.
Berikutnya, Wali Kota Kediri juga mengajak untuk menyelesaikan masalah stunting. Dimana masalah stunting ini kompleks dan harus kerja keras untuk menyelesaikannya. Pemerintah Kota Kediri bersama PKK juga terus memberikan edukasi mengenai pencegahan stunting dan pemenuhan gizi bagi anak. Pemerintah Kota Kediri harus memiliki data stunting untuk bisa mengintervensi dengan kebijakan. Seperti misalnya dengan memberikan asupan gizi kepada anak-anak melalui tukang sayur. "Kita asup ibunya untuk memasakkan anaknya setiap hari. Kita beri gizi-gizi apa saja yang harus dimasukkan. Kita tanggung bersama nanti PKK yang ngontrol, tukang sayurnya kita beri datanya untuk mengantar asupan makanan bagi anak stunting. Kita akan gandeng semua pihak yang ada di Kota Kediri," pungkasnya.
Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar menambahkan sesuai amanat dari Ketua TP PKK Pusat bahwa PKK di semua level. Salah satunya turut serta aktif dalam penyelesaian stunting. Kader sebagai ujung tombak harus menguprade pengetahuan mengenai stunting. "Saya punya harapan besar kader ini sesuai standart. Jadi bisa pas ketika mendiagnosa apakah ada anak masuk kategori stunting. Sederhana cara ngukur saja hal itu sederhana tapi harus presisi. Kalau salah datanya bisa tidak valid," imbuhnya.
Dalam kegiatan ini juga diserahkan hadiah dan penghargaan pemenang lomba. Dalam evaluasi 10 program pokok PKK, juara I Kelurahan Burengan, juara II Kelurahan Mojoroto, dan juara III Kelurahan Ringinanom. Lalu kader PKK berprestasi 2022 juara I Sri Hartati Kelurahan Gayam, juara II Endah Pusporini Kelurahan Setonopande, dan juara III Siti Khoiriyah Kelurahan Tinalan. Penghargaan pengabdian kepada kader PKK diberikan kepada Retno, Estu Weningsari, dan Indah Sulistyowati.
Turut hadir, Sekretaris Daerah Kota Kediri Bagus Alit, para Ketua Organisasi Wanita di Kota Kediri, Kepala OPD terkait, Camat, dan pengurus PKK baik di tingkat Kota, Kecamatan, dan Kelurahan. (sk/dra)