Kota Kediri tepat berusia 1.144 tahun hari ini. Pergantian usia Kota Kediri ditandai dengan Upacara Manusuk Sima, Kamis (27/7) di Balai Kota Kediri. Menariknya, dalam Upacara Manusuk Sima tahun ini Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menggandeng UMKM untuk menyajikan hidangannya. Berbagai hidangan ini tak hanya dinikmati tamu undangan namun juga tukang becak dan masyarakat umum.
Salah satu UMKM yang terlibat adalah nasi goreng Pak Ndut. Setiap harinya nasi goreng Pak Ndut ini ada di Jalan Letjend Sutoyo Burengan. Nasi goreng Pak Ndut ini merupakan salah satu penerima bantuan modal DBHCHT tahun 2023. Ia mengaku senang bisa diundang untuk menghidangkan nasi goreng dan mie goreng di Hari Jadi Kota Kediri ke-1.144. "Saya senang sekali bisa diundang di sini bisa mempromosikan nasi goreng dan mie goreng asli Kota Kediri. Yakni menggunakan arang dalam proses memasaknya. Terima kasih Pak Wali," ucapnya.
Ia juga memberikan harapannya di Hari Jadi Kota Kediri. Harapannya agar Kota Kediri semakin baik. Serta dapat bahagia bersama seperti tema hari jadi tahun ini. "Selamat Hari Jadi Kota Kediri ke-1.144. Kota Kediri Bahagia Bersama. Semoga semakin baik dan Pak Wali Kota Kediri sehat selalu serta meningkat karirnya," pungkasnya.
Ada pula Gado-gado Pak To. Sunarni menuturkan telah berjualan Gado-gado Pak To sejak 17 tahun lalu dan biasa berjualan di Ruko Hayam Wuruk. Sunarni mengaku bangga dapat menyajikan Gado-gado buatannya di Hari Jadi Kota Kediri. "Alhamdulillah senang sekali bisa menjadi salah satu bagian di Hari Jadi Kota Kediri. Ini pertama kali untuk saya. Ini bisa menambah rezeki saya dan produk gado-gado saya bisa dikenal orang semakin luas," ujarnya.
Selanjutnya, ada jajanan tradisional yakni Pertulo dan Surabi. Jajanan tradisional ini merupakan produk UMKM yang dibuat oleh Suryanti. Dimana Suryanti telah berjualan sejak 8 tahun lalu di area Pasar Bandar. Setiap harinya Suryanti bisa menghabiskan 150 porsi.
Suryanti sangat antusias pertolo dan surabinya menjadi salah satu hidangan di Upacara Manusuk Sima Hari Jadi Kota Kediri. Ia dan suaminya menata pertolo dan surabi di atas mangkuk. Pertolo dan surabi ini merupakan jajanan pasar yang banyak digemari masyarakat. "Sangat berkesan untuk saya hari ini bisa terlibat. Inginnya di acara-acara lain jajanan tradisional yang dibuatnya juga terlibat. Saya bahagia sekali pertolo dan surabi saya bisa dinikmati tamu-tamu di sini," ungkapnya.