Bantuan Modal DBHCHT tahun 2023 terus disalurkan. Pelaku UMKM disabilitas pun juga mendapatkan bantuan modal ini. Salah satunya Munawaroh dari Kelurahan Tosaren yang menerima bantuan modal pada Rabu, (26/7) di GNI. Pada hari ini penyaluran bantuan modal diberikan kepada 751 penerima dari enam kelurahan. Yakni, Jamsaren, Tinalan, Tosaren, Betet, Pesantren, dan Bangsal.
Ia bersyukur bisa lolos seleksi dan survey sehingga menerima bantuan modal. Munawaroh memiliki toko sembako yang ditekuninya sejak 12 tahun lalu. Nantinya bantuan modal yang diterimanya akan digunakan untuk membesarkan toko sembakonya. "Terima kasih Pak Wali telah memberikan bantuan modal ini. Program ini sangat membantu untuk usaha kami. Dengan bantuan modal kami bisa membelanjakan apa yang belum ada di toko kami sehingga nanti toko kami dapat semakin besar," ujarnya.
Munawaroh juga berterima kasih kepada Pemerintah Kota Kediri karena telah memberikan perhatian kepada disabilitas. Banyak program-program bagi disabilitas. Dimana salah satunya pada program Bantuan Modal DBHCHT tahun 2023 ini banyak teman-teman disabilitas yang juga pelaku UMKM dapat lolos. Bantuan ini tentu memberikan suntikan semangat pada teman-teman disabilitas untuk mengembangkan usahanya. "Dari teman-teman disabilitas juga banyak yang lolos dan mereka semua antusias mengikuti seleksi bantuan modal ini. Alhamdulillah semua proses seleksi dan survey bisa dilalui tanpa kendala," jelasnya.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengatakan program Bantuan Modal DBHCHT ini diperuntukkan bagi pelaku UMKM. Dalam penerima tahap 1 ini ada 165 pelaku UMKM dari disabilitas. Sampai saat ini proses penyaluran bantuan modal tahap 1 masih terus berlangsung. "Jadi program ini kita peruntukkan bagi masyarakat yang sudah memiliki usaha. Teman-teman disabilitas yang memiliki usaha pun juga banyak yang lolos. Ini komitmen kami untuk terus membangkitkan perekonomian di Kota Kediri," ujarnya.
Sementara itu, Abdullah Abu Bakar juga menambahkan pengawasan pada program bantuan modal ini ketat. Pengawasan tidak hanya dilakukan di akhir namun sejak awal sudah dilakukan skrining. Proses seleksi dan survey dilakukan satu per satu. Di akhir nanti juga akan dilakukan evaluasi kepada penerima bantuan modal. "Jadi ini dari awal sudah diawasi. Makanya banyak yang komplain ke saya kenapa tidak lolos ternyata karena mereka tidak memiliki usaha. Kita benar-benar awasi sehingga yang dapat adalah mereka yang layak menerima," imbuhnya.
Turut hadir, Kepala Disperdagin Wahyu Kusuma, Kepala Bagian Perekonomian Tetuko Erwin, Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Herwin Zakiyah, Camat Pesantren Widiantoro, perwakilan Kantor Bea Cukai, lurah, dan tamu undangan lainnya.