Alami Penurunan Inflasi MTM, Pemkot Kediri Tetap Akan Intens Lakukan Sidak Pasar

berita | 05/08/2023

Angka inflasi Bulan Juli Kota Kediri terpantau mengalami penurunan dari semula 0,17 persen pada bulan Juni menjadi 0,16 persen di Bulan Juli. Hal tersebut disampaikan Pardjan, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri yang mengatakan bahwa inflasi Kota Kediri Bulan Juli berada di bawah inflasi Nasional yakni sebesar 0,21 persen. “Hal ini terjadi akibat kenaikan harga sejumlah kelompok pengeluaran yang didominasi oleh kelompok pengeluaran perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,51 persen kemudian disusul oleh kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,43 persen,” jelasnya, Jumat (4/8). 

 

Ia juga menyebutkan terdapat beberapa komoditas yang menyumbang inflasi, antara lain: daging ayam ras menyumbang sebesar 0,071 persen; bawang putih sebesar 0,038 persen; beras sebesar 0,018 persen; telur ayam ras sebesar 0,017 persen; kontrak rumah sebesar 0,014 persen; tarif dokter spesialis sebesar 0,010 persen, pasta gigi sebesar 0,010 persen; kacang panjang sebesar 0,009 persen; celana panjang jeans pria sebesar 0,009 persen; dan sepatu anak sebesar 0,008 persen. 

 

Selanjutnya, terdapat pula sepuluh komoditas penghambat inflasi, di antaranya: minyak goreng dengan andil -0,016 persen; bawang merah andil -0,016 persen; tempe andil -0,014 persen; cabai rawit andil -0,013 persen; tahu mentah andil -0,013 persen; tomat andil -0,011 persen; sawi hijau andil -0,011 persen; daging sapi andil -0,008 persen; kerudung/jilbab andil -0,007 persen; serta sabun cair/cuci piring andil -0,007 persen. 

 

Melihat masih adanya beberapa komoditas yang konsisten menyumbang inflasi, Pardjan mengimbau kepada Pemkot Kediri harus waspada terhadap kenaikan harga komoditas pada bulan berikutnya. “Masih ada beberapa komoditas seperti daging ayam dan telur ayam ras yang dari bulan ke bulan harganya tetap di atas. Oleh karena itu kita harus waspada karena dapat menimbulkan gejolak inflasi,” ujar Pardjan. Ia berharap agar Pemkot Kediri bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah Kota Kediri agar melakukan sidak pasar secara intensif guna mencegah terjadinya kelangkaan komoditas. “Kita semua harus memastikan barang-barang tersedia di pasaran. Ketika barang mulai langka sidak perlu kita lakukan secara intens,” tandasnya. 

 

Di lain kesempatan, Tetuko Erwin Sukarno, Kepala Bagian Perekonomian Kota Kediri mengutarakan bahwa kenaikan harga komoditas bahan makanan seperti daging ayam dan telur ayam pada Bulan Juli ini dikarenakan tradisi masyarakat Kota Kediri yang biasa mengadakan slametan pada awal bulan Suro serta bersamaan dengan hajatan untuk menghormati jemaah haji yang baru pulang. "Tradisi memasak untuk slametan Suro-an dan hormat haji mengakibatkan kenaikan konsumsi beberapa bahan makanan, saya pikir wajar kenaikan permintaan ini mengakibatkan kenaikan harga" terangnya. 

 

Erwin menyampaikan bahwa early warning yang dilaksanakan oleh rekan-rekan dari TPID sudah  berjalan, dimana informasi harian trend fluktuasi harga sudah terinformasikan di group TPID, "tantangan sekarang tinggal memastikan kecukupan stok di pasar, karena dengan kemudahan teknologi informasi seperti sekarang, stok sangat mudah berpindah-pindah mengikuti lokasi harga tertinggi" ujarnya, pihaknya saat ini juga mengamati harga pasar di sekitar wilayah Kota Kediri untuk mengantisipasi kecenderungan berkurangnya stok karena barang mengalir keluar kota. Ia menutup informasinya dengan mengemukakan harapan agar masyarakat Kota Kediri tetap belanja dengan bijak selama menyambut perayaan kemerdekaan RI agar inflasi Bulan Agustus tetap terkendali.

 

*Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri*