Selama 6 tahun berturut-turut, dari tahun 2018-2023 Pemerintah Kota Kediri telah memperoleh predikat Kota Layak Anak tingkat Madya. Guna meningkatkan capaian Kota Layak Anak, Pemkot Kediri melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) menggandeng 32 elemen organisasi perangkat daerah (OPD) terkait pemberdayaan dan perlindungan anak di Kota Kediri untuk mengikuti bimbingan teknis konvensi hak anak dan implementasinya selama 2 hari, mulai 28 hingga 29 November 2023 di salah satu hotel di Kota Kediri.
Melalui bimtek ini, Kepala DP3AP2KB Sumedi mengatakan pihaknya ingin mengajak seluruh OPD Pemkot Kediri khususnya pelayanan masyarakat yang menangani pemberdayaan dan perlindungan anak semakin paham hak-hak anak dan program-program yang terkait dengan pemenuhan hak anak yang akan mengantarkan Kota Kediri menjadi Kota Layak Anak (KLA).
Sumedi juga mengaku, bimtek ini merupakan salah satu strategi Pemkot Kediri untuk meningkatnya capaian KLA di tahun depan. Pasalnya pada sosialisasi ini, pihaknya mengundang narasumber dari fasilitator KLA Nasional dan Jawa Timur, yakni Dr. Arie Cahyono dari BPSDM Jatim, Nanang A Chanan dari Yayasan Plato Surabaya dan Winny Isnaini Direktur LPA Tulungagung yang menyampaikan materi tentang Building Learning Commitmen, Peta jalan perlindungan anak Indonesia, sejarah KHA dan klaster hak sipil dan kebebasan.
"Para narasumber ini kami hadirkan untuk membedah kendala Kota Kediri dalam meningkatkan capaian KLA Kota Kediri ke tingkat Nindya dan menemukan solusi dari kendala tersebut,"ungkapnya.
Lebih lanjut, menurut Sumedi dari hasil bimtek ini, DP3AP2KB bersama para narasumber dan peserta bimtek telah menemukan kendala tersebut, dimana selama ini Pemkot Kediri harusnya layak meraih KLA tingkat Nindya, namun dikarena kurangnya kolaborasi antar OPD dalam melakukan assesmen penilaian indikator KLA dalam pengisian data, target capaian tersebut harus tertunda.
"Sebenarnya upaya yang kita lakukan sudah banyak, tapi blow upnya media dan pengumpulan data yang masih kurang dan belum maksimal yang membuat capaian KLA Pemkot Kediri masih berada di tingkat Madya,"ujarnya.
Sehingga melalui bimtek ini, Sumedi berharap kedepannya OPD-OPD yang memiliki program terkait pemberdayaan anak dapat lebih gencar lagi mempublikasikan kegiatan-kegiatannya dan saat penilaian KLA kedepannya bisa lebih maksimal dalam pengumpulan data.
"Semoga dengan adanya bimtek ini, target Pemkot Kediri untuk meraih KLA tingkat Nindya bisa tercapai. Tentunya kerjasama dan kolaborasi seluruh OPD dalam setiap program pemberdayaan dan perlindungan anak juga kami harapkan bisa lebih baik lagi kedepannya, sehingga tidak ada lagi anak-anak di Kota Kediri yang tidak memperoleh hak-haknya,"ungkapnya.
Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri