Pj Wali Kota Kediri Zanariah mengapresiasi Expresi Budaya Kediri. Kegiatan ini digelar dalam rangka sosialisasi ketentuan bidang cukai, Sabtu (10/8) di Lapangan Gajah Mada. Expresi Budaya Kediri ini diisi dengan musik campursari.
"Saya mengapresiasi Kebudayaan Jawa meski saya orang Palembang, termasuk musik campursari yang mampu menyatukan berbagai kalangan. Mulai dari anak muda, dewasa hingga para lansia. Buktinya adalah semua yang hadir pada malam ini penikmatnya tidak hanya sebatas di Jawa tetapi telah meluas ke berbagai daerah bahkan penggemar di luar negeri," ujarnya.
Zanariah mengajak masyarakat untuk senantiasa merawat serta menjaga budaya asli Indonesia. Seperti musik campursari, yang tidak kalah penting. Berikan contoh baik pada seluruh pecinta konser musik apapun di luar sana bahwa penikmat musik yang asik tidak bikin emosi naik. "Acara malam ini merupakan bagian dari sosialisasi kampanye gempur rokok ilegal. Pemerintah Kota Kediri dan Kantor Bea Cukai berkomitmen memberantas peredaran rokok ilegal atau rokok tanpa cukai," ungkapnya.
Pj Wali Kota Kediri berpesan agar masyarakat tidak membeli atau menjual rokok dan produk lain yang tidak dilekati pita cukai. Apabila menemukan produk tanpa cuka bisa melapor ke Bea Cukai. Dana cukai sangat membantu pemerintah untuk membangun daerahnya. Dana bagi hasil cukai ini dimanfaatkan kembali untuk masyarakat. Antara lain digunakan untuk penyediaan sarana prasarana kesehatan, menyalurkan bantuan modal usaha, pemberian bantuan langsung tunai pada buruh pabrik rokok, pelatihan keterampilan, serta kewirausahaan dan program lainnya. "Terima kasih kepada Bea Cukai Kediri atas kolaborasi yang terjalin baik selama ini. Semoga melalui acara ini masyarakat semakin memahami pentingnya peran cukai dalam pembangunan," imbuhnya.
Turut hadir, Kepala Satpol PP Samsul Bahri, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Eko Lukmono, Camat, Perwakilan Kantor Bea Cukai, Perwakilan Polres Kediri Kota, dan tamu undangan lainnya.