Sekolah Bagi Perempuan Bekal Tantangan Hidup di Masa Depan Nanti (Selimut Hati) kembali digelar, Kamis (5/9). Bertempat di Lotus Garden kegiatan ini diikuti 276 remaja putri usia 12-15 tahun di Kota Kediri. Remaja putri ini juga didampingi orang tuanya.
"Alhamdulillah pada tahun ini Selimut Hati dapat kembali diselenggarakan dan telah memasuki Batch 5. Selimut Hati yang telah berjalan sejak tahun 2020 ini menjadi bagian penting dari upaya kita untuk terus meningkatkan kesadaran dan pemberdayaan perempuan di Kota Kediri," ujar Pj Wali Kota Kediri Zanariah.
Dalam sambutan Pj Wali Kota Kediri secara virtual menyampaikan tahun ini Selimut Hati menghadirkan tiga narasumber. Yakni motivator Arie Cahyono, psikolog Tatik Imadatus, dan dokter spesialis obgyn Elizabeth Biretni. Diharapkan kehadiran tiga narasumber ini menambah pengetahuan dari remaja putri Kota Kediri. "Terutama remaja putri bisa belajar bersama dan menambah bekal. Khususnya tentang bagaimana cara menghadapi masa depan yang penuh tantangan," jelasnya.
Zanariah menambahkan di tengah tantangan globalisasi dan perkembangan zaman peran perempuan semakin strategis. Perempuan yang berdaya tidak hanya mampu menjaga dirinya dan keluarganya. Tetapi juga menjadi pilar utama dalam menciptakan generasi yang tangguh. Keluarga yang kuat dengan ibu yang berdaya akan menjadi lingkungan yang ideal bagi generasi penerus untuk tumbuh dan berkembang. Guna menjadi individu yang berkualitas sekaligus siap menghadapi tantangan era global dengan segala dinamika. "Saya berharap para peserta Selimut Hati dapat memanfaatkan dengan baik setiap sesi yang bisa disediakan. Silahkan menggali ilmu dari para narasumber dan mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Semoga program ini terus berkelanjutan dan dapat memberikan manfaat yang lebih luas lagi di masa mendatang," imbuhnya.
Pada kesempatan ini, motivator Arie Cahyono membawakan materi 'Membangun Daya Resiliensi Remaja dan Peran Orang Tua'. Resiliensi adalah kemampuan seseorang untuk beradaptasi dengan baik dalam menghadapi stres, trauma, tragedi, ancaman atau sumber tekanan yang signifikan. Pada remaja resiliensi sangat penting untuk mengatasi tantangan yang datang dengan fase perkembangan ini.
Lalu, psikolog Tatik Imadatus menyampaikan materi tentang 'Manajemen Emosi dan Komunikasi Positif Orang Tua pada Anak'. Tatik menjelaskan lima dasar kemampuan dalam teori kecerdasan emosi. Pertama, mengenali emosi diri dengan mengenali nama emosi. Kedua, mengelola emosi dengan mengungkapkan emosi secara tepat. Ketiga, memotivasi diri sendiri dengan menumbuhkan semangat. Keempat, mengenali emosi orang lain dengan melatih empati. Kelima, membina hubungan dengan membangun relasi.
Terakhir, dokter spesialis obgyn Elizabeth Biretni membawakan materi 'Kesehatan Reproduksi Remaja'. Dimana remaja perlu mendapat informasi dan mengantisipasi perubahan yang terjadi pada dirinya terkait pubertas dari sumber yang bertanggung jawab dan dapat dipercaya. Pengetahuan yang diperoleh diharapkan dapat membantu remaja mempersiapkan diri dan mampu menerapkan perilaku yang sesuai dengan perkembangan yang dialami. Remaja juga tahu risiko dan konsekuensi terkait pubertas.
Turut hadir, Pj Ketua TP PKK Novita Bagus Alit, Kepala Dinas Pendidikan Anang Kurniawan, Pengurus TP PKK Kota Kediri, dan tamu undangan lainnya.