Ibu Pj Wali Kota Kediri Zanariah dinobatkan sebagai salah satu tokoh Indonesia di bidang kesehatan masyarakat. Penobatan ini dilakukan dalam acara Apresiasi Tokoh Indonesia 2024 dari Tempo, Selasa (10/9) di Hotel Borobudur Jakarta. Penghargaan diterima oleh Zanariah yang diberikan Plt. Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Tomsi Tohir.
"Alhamdulillah penghargaan kembali saya terima. Kali ini menjadi salah satu tokoh inspiratif di bidang kesehatan masyarakat. Memang kami di Kota Kediri fokus untuk memberikan program-program yang menjamin kesehatan masyarakat," ujarnya.
Zanariah menjelaskan Kota Kediri telah mencapai Universal Health Coverage (UHC) dimana per September capaiannya 101,65 persen. Pemkot Kediri memiliki komitmen dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat melalui UHC dalam mendapatkan pelayanan kesehatan untuk mencapai hidup sehat. Serta memiliki akses ke berbagai layanan kesehatan berkualitas yang mereka butuhkan, kapan dan di mana pun mereka membutuhkannya.
Pemkot Kota Kediri juga fokus dalam penanganan stunting. Berdasarkan data ePPGBM jumlah balita stunting per 3 Juli 2024 sebanyak 739 balita, terjadi penurunan 32 balita stunting dibanding data ePPGBM Desember 2023. Sesuai dengan program nasional dalam hal penanganan stunting, Kota Kediri melakukan beberapa hal seperti pemeriksaan ibu hamil tiga kali selama kehamilan dengan USG di puskesmas, pemberian PMT dan pangan diet khusus bagi ibu hamil KEK. Lalu ada pelayanan imuniasasi dasar lengkap, gerakan minum tablet tambah darah pada remaja putri dan calon pengantin, kunjungan ibu hamil resiko tinggi, Gerakan Masyarakat Peduli ASI Eksklusif.
Untuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT), salah satunya melalui Gerakan Masyarakat Gemar Makan Ikan (GEMARIKAN). Pemberian makanan tambahan berupa paket olahan berbahan baku ikan itu merupakan salah satu upaya pemerintah mengurangi stunting pada balita dan pada ibu hamil agar tidak melahirkan bayi yang stunting. Di Posyandu, PMT yang diberikan pun juga real food yang beragam dan bergizi seimbang. "Lalu di Kota Kediri juga ada Gerakan Aksi Bergizi untuk pelajar SMP dan MTs bertujuan untuk mencegah anemia dan stunting. Gerakan Aksi Bergizi ini dilakukan dengan empat intervensi utama. Yakni, aktivitas fisik, sarapan pagi bersama menu gizi seimbang, minum tablet tambah darah setiap minggu, dan edukasi kesehatan," ungkap Zanariah.
Pj Wali Kota Kediri menambahkan, Pemkot Kediri juga melakukan beberapa langkah strategis untuk mencapai penemuan kasus TBC sebanyak-banyaknya. Tentunya, agar dapat diobati secara tuntas sampai sembuh untuk menghindari penularan pada lingkungan disekitar penderita. Capaian program TBC di Kota Kediri tahun 2023 Kota Kediri mencapai persentase angka notifikasi kasus TBC terbesar di Jawa Timur, yakni sebesar 1.897 kasus atau 161% dari target sebesar 1.219 kasus. Demikian juga untuk kasus TBC Anak, di Kota Kediri ditemukan sebanyak 354 kasus atau 358% dari target 99 kasus anak.
Pada tahun 2023, tercatat tidak ada kasus angka kematian ibu (AKI) di Kota Kediri. Pemerintah Kota Kediri terus berkomitmen menjamin kesejahteraan warga sejak di kandungan hingga meninggal. Baik melalui berbagai program pendampingan, perlindungan, hingga bantuan. Terkhusus pada upaya penurunan angka kematian ibu, Pemerintah Kota Kediri telah menjalankan serangkaian program inovatif secara mandiri. Bahkan program ini ditujukan tidak hanya untuk para ibu hamil, melainkan sejak mereka masih remaja.