Pemkot Kediri Gelar Simulasi Call Center "Lapor Mbak Wali" 112 untuk Layanan Kedaruratan

berita | 25/04/2025

Pemkot Kediri Gelar Simulasi Call Center "Lapor Mbak Wali kota kediri vinanda" 112 untuk Layanan Kedaruratan

Pemerintah Kota Kediri menggelar simulasi penggunaan call center "Lapor Mbak Wali" sebagai persiapan menjelang peluncuran resminya. Simulasi ini berlangsung di Ruangan Command Center Balai Kota Kediri, pada Jumat (25/4/2025) dan dipimpin langsung oleh Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati.

Dalam paparannya, Wali Kota Vinanda menjelaskan bahwa call center Lapor Mbak Wali 112 merupakan bagian dari komitmennya untuk mewujudkan pelayanan publik yang cepat dan tanggap, sejalan dengan visi misi MAPAN (Maju, Agamis, Produktif, Aman, dan Ngangeni).

"Lapor Mbak Wali ini adalah salah satu untuk mewujudkan visi misi MAPAN, memberi pelayanan terbaik untuk masyarakat Kota Kediri. Sehingga nantinya ketika lapor Mbak Wali ini dilaunching masyarakat bisa menghubungi 112, jadi nomornya simpel," ujar Mbak Vinanda.

Nomor 112 dipilih karena merupakan nomor darurat nasional, yang bisa diakses meskipun ponsel dalam kondisi terkunci. Layanan ini bisa digunakan untuk berbagai situasi kegawatdaruratan seperti bencana alam, masalah kesehatan, hingga gangguan binatang buas.

"Ketika masyarakat panik, dan HP-nya kekunci, tetap bisa menghubungi 112, dan layanan ini adalah layanan kegawatdaruratan, baik di bidang kesehatan, terus bencana alam, dan adanya binatang buas. Ketika ada banjir juga bisa melapor ke 112. Ini akan segera kita launching," jelasnya.

Simulasi ini juga menjadi ajang evaluasi bagi tim operator dan petugas lapangan agar siap dalam menghadapi laporan dari masyarakat secara profesional dan tidak panik.

"Harapan saya nanti bisa latihannya ditingkatkan sehingga ketika ini dilaunching, semua berjalan lancar dan bisa memberikan pelayanan dengan lancar," tambahnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kominfo Kota Kediri, Chevy Ning Suyudi, menegaskan bahwa program ini merupakan prioritas Pemkot Kediri untuk menyatukan berbagai layanan call center ke dalam satu pintu: 112.

"Ini adalah program wali kota baru termasuk program prioritas Lapor Mbak Wali 112. Semua call center yang ada selama ini tetap aktif, tetapi masyarakat tidak perlu lagi menghafal call center, cukup ke 112, nanti call center kami yang akan mendistribusikan itu," ujar Chevy.

Menurut Chevy, saat ini sudah ada tiga operator seluler—Telkomsel, Indosat, dan XL—yang membuka akses untuk layanan 112 di Kota Kediri. Panggilan ke 112 ini gratis tanpa pulsa dan dapat diakses lewat fitur panggilan darurat meski HP terkunci.

"Ini bisa diakses meskipun kondisi HP-nya terkunci. Makanya saat ini kami mensimulasikan dulu, apabila warga menelpon dengan tiga operator tersebut apakah benar bisa mengakses, atau tidak," jelasnya.

Chevy juga menjelaskan tentang struktur operator yang dibagi ke dalam tiga layer: operator penerima, admin OPD, dan tim lapangan. Mereka juga telah diberikan pelatihan (bimtek) agar bisa menangani aduan secara efektif.

Pemkot Kediri Gelar Simulasi Call Center "Lapor Mbak Wali kota kediri vinanda" 112 untuk Layanan Kedaruratan

Simulasi ini juga bertujuan mengintegrasikan layanan darurat dari berbagai instansi seperti PLN, BPJS, Jasa Raharja, dan Kepolisian ke dalam sistem 112. Soft launching direncanakan pada 30 April 2025, dan grand launching akan digelar setelah seluruh instansi eksternal terintegrasi.

Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Sekretariat Daerah Kota Kediri