Jembatan Brawijaya Berubah Bentuk

berita |

      Jembatan Brawijaya yang belum tuntas digarap ternyata telah mengalami perubahan desain. Pemkot mengubah fisik gapura di kedua ujungnya. Pada desain awal, gapura ujung timur dan barat berbentuk seperti pilar tabung silinder. Di tengahnya terdapat gapura bertuliskan Jembatan Sungai Lama Kabupaten Kediri. Namun di desain baru, bentuk gapura itu diubah dengan struktur persegi. Bergaya minimalis modern. Ornamennya lebih menekankan pada garis-garis lurus.

        Papan nama jembatan pun diganti dengan nama Jembatan Brawijaya Kota Kediri. Selain itu, jika semula hanya ada satu jalur di jembatan, kini didesain menjadi dua lajur. Pemkot memberi median jalan untuk pembatas arus dari arah barat dan timur. Aksesori di samping kanan dan kiri jembatan pun ditambah beberapa tali atau semacam tiang pengikat baja. "Perubahan desain ini untuk mempercantik Jembatan Brawijaya,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Kediri Kasenan kemarin.

         Menurut Kasenan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Kediri, pemkot telah mengevaluasi desain jembatan yang lama. Dari sana, dilakukan perubahan-perubahan untuk membuat kesan Jem­batan Brawijaya lebih baik dan kokoh. Seperti pemberian median jalan yang dalam desain lama tidak ada. Hal itu dilakukan agar arus dari timur dan barat tak bersinggungan.

      Kendati mengubah desain, Kasenan mengatakan, rekanan tak harus membongkar fondasi. Sebab, perubahan desain dilakukan sebelum pemasangan fondasi pada 2010. "Gambarnya memang baru selesai dibuat, tapi pe­rubahan desain itu sudah lama,” terangnya. Pria yang sempat dimutasi menjadi asisten II sekkota bidang administrasi pembangunan ini menambahkan, perubahan desain tidak menambah atau mengurangi volume Jembatan. Sehingga, tidak banyak perubahan.

         Bentang Jembatan Brawi­jaya, lanjut Kasenan, sepanjang 185 meter. Lebarnya 16 meter, terdiri atas dua jalur masing-masing selebar enam meter. Median jalan satu meter dan trotoar di samping kanan-kiri, masing-masing 1,5 meter. "Volume Jembatan tetap, tak ada yang berubah," imbuhnya.

          Sementara itu, meski pe­masangan gelagar masih terus diproses, pengecoran pilar ketiga yang ada di sungai masih belum berlangsung hingga kemarin. Ditanya tentang hal ini, Kasenan menyebut rekanan tengah mempersiapkan prosesnya.

        Akhir Juli lalu mereka masih menunggu ponton untuk pro­ses pengecoran. Namun, ke­marin Kasenan menyatakan, ponton sudah siap. Para pekerja telah memasang besi untuk proses pengecoran. "Insya Allah minggu depan sudah mulai pengecoran tiang pancang di sungai," tegasnya.

            Kasenan menilai, pengerjaan jembatan relatif cepat. Dari total Rp 30 miliar yang dianggarkan tahun ini, sudah terserap 60 persen. Setelah pengecoran di sungai selesai, ia optimistis prosesnya akan lebih cepat lagi. "September nanti pengecoran dua pilar di air sudah selesai. Sehingga, pemasangan gelagar bisa lebih cepat diselesaikan," urainya.

Kediri, Radar