Puluhan pejabat pemkot menjalani tes narkoba kemarin. Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Kediri yang mengetes urine mematikan keran air di semua toilet balai kota. Itu untuk mencegah pencampuran dengan air. Dimulai sekitar pukul 07.30 usai apel pagi, sekitar 70 kepala satuan kerja (satker), camat, dan lurah sudah antre berjajar. "Kami sengaja mengetes kepala-kepalanya dulu. Setelah ini, nanti BNN akan terjun ke satker-satker untuk mengetes semua PNS," kata Kepala BNN Kota Kediri AKBP Lilik Dewi Indarwati dalam sidak di pemkot kemarin.
Para kepala satker yang tak menyangka diminta mengikuti tes urine terlihat berbisik-bisik. Sebagian lalui menanyakan tentang tes mendadak itu. Namun begitu di toilet untuk pengambilan sampel urine, puluhan pejabat itu kembali riuh. Pasalnya, air di toilet yang biasanya mengalir lancar tiba-tiba macet. Tak bisa mengalir lagi. Atas kondisi ini, Dewi mengatakan, BNN sengaja mematikannya saat pelaksanaan tes. Dengan cara demikian, PNS tak bisa mencampur urine dengan air untuk mengaburkan hasil tes.
Sekitar pukul 08.30 setelah pengambilan sampel urine selesai, barulah air di toilet dialirkan kembali. "Mungkin banyak yang kaget karena air di toilet kami ganti dengan tisu selama pelaksanaan tes," imbuhnya. Lebih jauh Dewi mengatakan, tes urine kemarin untuk mengetahui peredaran narkoba di kalangan PNS. Sebagai salah satu kelompok masyarakat, Dewi menyebut, PNS bisa saja menjadi sasaran peredaran narkoba. Apalagi, beberapa waktu lalu ada yang tersangkut kasus narkoba.
Bagaimana hasil tes urine puluhan kepala satker, camat, dan lurah kemarin? Dewi mengatakan, setelah dites dengan alat, ternyata hasilnya semua negatif. "Minggu ini kami akan langsung sidak ke satker-satker," tegasnya sembari menyembunyikan waktu pelaksanaan sidak. Untuk diketahui, selain kepala satker, Walikota dr. Samsul Ashar, Sekkota Agus Wahyudi, serta sejumlah asisten sekkota, dan staf ahli juga mengikuti tes. Hasilnya, mereka juga dinyatakan negatif. Walikota dr. Samsul Ashar yang dikonfirmasi tentang sidak BNN kemarin mengatakan, pemkot menyambut baik pelaksanaan tes urine.
Bagaimana jika dalam pelaksanaan tes urine di satker ada yang dinyatakan positif? Walikota dr. Samsul Ashar menyebut pemkot akan melakukan pendalaman. Jika positif mengonsumsi narkoba, ia menyatakan, tak segan menjatuhkan sanksi yang berat. "Yang jelas akan terkena sanksi berat," tandasnya. Ditanya tentang bentuk sanksi yang diberikan, Walikota dr. Samsul Ashar menyebut beberapa alternatif. Misalnya, PNS tersebut tidak akan diberi jabatan, hingga sanksi bentuk lainnya.
Kediri, Radar