Pencanangan mempertahankan Adipura 2013 tetap betahan di Kota Kediri, tidak sekedar seremonial belaka. Mulai awal gerakan pengelolaan kebersihan dan lingkungan hidup dilakukan secara nyata dan bergelombang. Rekayasa sosial pun dilibatkan dengan mengajak seluruh elemen masyarakat Karena pada dasarnya tanggung jawab menjaga kebersihan dan lingkungan hidup terletak pada semua elemen. Mulai dari warga Kota Kediri, pedagang, siswa/siswi, PNS, karyawan, anggota TNI, Kepolisian dan seluruh elemen yang ada. Sementara Pemkot Kediri, dalam hal ini DTRKP dan LH sebagai leading sektor.
Lingkungan sekolah, fasilitas umum, instansi pemerintah merupakan salah satu titik pantau dan rnenjadi obyek penilaian tim Adipura. Oleh karena itu, semuanya mempersiapkan penilaian awal (PI) Adipura, leading sektor mengerahkan segenap potensi yang ada. Diantaranya, mengajak berbagai pihak untuk berpartisipasi. Apalagi, aspek ini (partisipasi masyarakat) juga merupakan salah satu penilaian dalam Adipura.
Bertempat di ruang khusus Pemkot Kediri, dilakukan pertemuan dengan mengundang manajemen/pengelola PG Pesantren, PG Mrican dan Perum KA. Tentu saja, agenda pertemuannya merumuskan dan menentukan langkah untuk menyongsong PI Adipura 2013 yang menurut rencana dilakukan akhir Oktober atau awal Nopember.
"Memang ada aspek penilaian yang membutuhkan peran serta mereka. Selain aspek fisik ada aspek non fisik. Selain memperhatikan kebersihan lingkungan, yang bisa diamati, juga masalah pengelolaan limbah, pemanfaatan sampah dan sebagainya," kata Drs. Didik Catur MSi, Kepala DTRKP usai rapat khusus.
Melibatkan berbagai pihak memang sudah menjadi arahan Walikota Kediri untuk mempertahankan Adipura 2013. Bukan soal predikat Adipuranya, melainkan adanya dampak dari pengelolan dan kebersihan lingkungan sehingga meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kota Kediri. Dengan demikian, masyarakat Kota Kediri bisa lebih baik, tidak mudah sakit dan semakin produktif.
Bukan hanya lingkungan fisik dari fasilitas tersebut, pasar yang ada di Kota Kediri pun akan digarap untuk lebih sehat dan lebih nyaman. Bukan hanya untuk mengejar predikat terbersih melainkan meningkatkan kenyamanan warga Kota Kediri untuk belanja tidak kumuh dan menjadikan pasar lebih sekedar berbelanja.
"Sesuai penilaian Adipura 2012 lalu, pasar kita perlu mendapatkan perhatian lebih serius. Soal kebersihan, soal drainase dan pengelolan sampah pun akan kita sentuh. Termasuk adanya kesadaran pedagang memisahkan sampah organik dan anorganik. Ini bagian dari upaya menggarap pasar yang ada di Kota Kediri lebih baik dari sebelumnya," ujar Didik Catur. Meningkatkan kesadaraan khususnya pedagang tentang pemisahan sampah, jumat mendatang akan dilakukan kerja bakti yang
melibatkan siswa-siswa di Kota Kediri
Dengan mempertimbangkan tidak memberi beban pada siswa, mereka akan menyebarkan brosur/pamlet tentang perlunya pemisahan sampah. Minimal, pedagang mengetahui, dengan memisahkan sampah basah dan kering, organik dan anorganik, membantu petugas mengelola sampah dan pemanfaatannya.
Kediri, Memo