Penjurian lomba Sekolahku Sehat, Hijau, dan Indah dilaksanakan mulai pagi ini (27/2). Lokasi pertama yang akan dinilai adalah SMAN 1, SMKN 2, SMAN 2, SMAN 7, dan SMKN 1.
Tim juri dari dinas tata ruang, kebersihan, dan pertamanan (DTRKP), dinas kesehatan (dinkes), kantor lingkungan hidup (LH), PKK, Universitas Kadiri, LSM, dan juri dari Jawa Pos Radar Kediri, mulai menilai pukul 08.00. Mereka akan mendatangi masing-masing sekolah peserta.
Penjurian lomba yang dihelat Pemkot Kediri dan Jawa Pos Radar Kediri rutin setiap tahun ini, dilaksanakan selama 19 hari. Yakni, mulai 27 Februari hingga 26 Maret.
Setiap hari terdapat ernpat hingga lima sekolah yang dikunjungi tim juri. Hingga kemarin, terdapat 56 peserta tingkat SD, 13 peserta tingkat SMP, dan 18 peserta dari tingkat SMA yang mengikuti event ini.
Seperti tahun lalu, kriteria penilaian lomba ini dititik beratkan pada kebersihan, penghijauan, dan keindahan kawasan luar dan dalam sekolah. Namun, yang tak kalah penting adanya pemilahan, pengolahan sampah, serta pemanfaatan sampah menjadi energi altematif.
Kepala DTRKP Kota Kediri Didik Catur HP mengatakan, sampah di Kota Kediri menjadi masalah serius. Tempat pembuangan akhir (TPA) di Kota Kediri yang berada dikawasan Klotok kondisinya sudah overload. Tiga sampai lima bulan ke depan, TPA sampah ini diperkirakan sudah penuh.
"Sampah menjadi masalah serius bersama dan jumlah sampah yang dibuang ke TPA harus dikurangi," ungkapnya.
Menurut Didik, event ini untuk mendukung program Adipura. Sekolah yang meraih juara lomba, hadiah penghargaan akan diserahkan setelah Kota Kediri meraih piala Adipura. "Tahun ini insya Allah Kota Kediri meraih adipura," ungkapnya.
Kediri, Radar