Hari ke-16 penjurian lomba Sekolah Sehat, Hijau, dan Indah berlangsung heboh. Kehebohan itu diawali dari SDN Sukarame 2 yang mendapatkan giliran penilaian pertama. Tim juri dari DTRKP, dinas pendidikan, dinas kesehatan, kantor LH, PKK, LSM, dosen Universitas Kadiri, dan Jawa Pos Radar Kediri yang datang di SDN Sukorame 2 disambut kesenian tradisional jaranan. Mereka diarak jaranan yang dimainkan para murid mulai dari jalan hingga masuk halaman sekolah.
Di sekolah, para Juri mendapatkan kalungan bunga yang terbuat dari sampah plastik. Selain itu, tim juri juga disambut peragaan busana yang semuanya terbuat dari sampah. Yang menarik selain hijau dan bersih, SDN Sukorame 2 telah memiliki bank sampah. Bank sampah yang telah dikelola oleh para murid ini telah berlangsung selama tiga bulan. Seminggu sekali per kelas menabung sampah dari bungkus makanan clan minuman. Sampah dikumpulkan dan hasilnya untuk membiayai kegiatan masing-masing kelas," ungkap Kamari, guru SDN Sukorame 2.
Menariknya lagi, bank sampah di SDN Sukorame 2 juga membeli sampah dari luar sekolah yang dibawa oleh siswa dari keluarga tidak mampu. Pihak sekolah sebenarnya melarang sampah dari rumah dijual ke sekolah. "Siswa itu terpaksa menjual ke sekolah karena tidak punya sangu untuk membeli jajan disekolah," jelasnya.
Setelah dari SDN Sukorame, tim juri melanjutkan penilaian di SDN Sukorame 1, SDN Lirboyo 4, dan dua sekolah dasar yang menjadi titik pantau penilaian Adipura Kota Kediri 2013, yakni SDN Campurejo 2 dan SDN Tamanan. Program penghijauan dan kebersihan di sekolah tersebut telah berjalan secara baik. Sampah telah dipilah dan diolah menjadi kompos.
Kediri, Radar