Penilaian hari kedua lomba Kampungku Sehat, Hijau dan Indah berlangsung kurang greget. Kelurahan Bangsal yang mendapat giliran penilaian pertama kemarin tidak mengikuti lomba yang digelar rutin setiap tahun ini tanpa alasan yang jelas.
Tidak ikutnya Kelurahan Bangsal lomba tahun ini mengejutkan tim juri. Sebab, kelurahan ini pada tahun sebelumnya dinobatkan sebagai kelurahan terhijau. Tim juri yang datang sekitar pukul 08.30, kantor Kelurahan Bangsal pun masih melompong.
Jalan di depan kantor kelurahan terlihat kotor. Sampah berserakan dan rumput liar menjalar. Taman dan tanaman di sekitar kantor Kelurahan Bangsal tidak terurus. Kebun toga dan sayur di depan serta samping selatan kantor kelurahan dibiarkan ditumbuhi rumput dan ditumpuki sampah. Sebelumnya taman dan kebun di Kelurahan bangsal sangat bagus dan terawat.
Hanya ada dua pegawai kelurahan yang baru tiba di kantor kelurahan. Ketika ditanya pegawai tersebut tidak mengetahui jika Selasa kemarin Kelurahan Bangsal dinilai oleh tim juri lomba Kampungku Sehat, Hijau dan Indah. Padahal pada technical meeting yang digelar di kantor DTRKP pada 16 April lalu Kelurahan Bangsal juga datang.
Penjurian dilanjutkan di Kelurahan Pesantren. Kader kebersihan dan warga RT1/RW1 Kelurahan Pesantren memperlihatkan kepiawainya mengolah sampah. Mereka praktik langsung memilah dan mengolah sampah rumah tangga menjadi kompos.
Yang menarik di Kelurahan Ketami. Kelurahan yang terletak diujung timur Kota Kediri ini memamerkan bank sampah. Meski baru terbentuk, bank sampah Ketami telah berjalan secara baik. Ketika tim juri datang, ibu-ibu yang dibantu bapak-bapak mengepak dan rnenimbang sampah. Sampah tersebut dipilah dan dicatat sesuai setoran warga. Sementara ini, uang hasil berjualan sampah ditabung dan jelang hari raya akan dibetok.
Kediri, Radar