Pemerintah Kota Kediri terus berupaya mewujudkan kota yang bersih dari sampah. Salah satu langkah nyata yang kemarin dilaksanakan adalah memberikan bimbingan teknis kepada Kader Bank Sampah se-Kota Kediri. Kegiatan yang digagas oleh Dinas Tata Ruang Kebersihan dan Pertamanan (DTRKP) Kota Kediri ini dibuka oleh Walikota Samsul Ashar, Lotus Garden Hotel. "Sampah sudah menjadi masalah bersama. Penanganannya pun harus dilakukan bersama-sama pula," ungkap Pak Dokter saat membuka acara, kemarin.
Sebanyak 332 kader bank sampah perwakilan RW se-Kota Kediri mengikuti bimbingan teknis yang digelar selama tiga hari, mulai 27 - 29 Mei. Kepala kelurahan dan satuan kerja (satker) di lingkungan Pemkot Kediri hadir dalam pembukaan bimbingan teknis kader bank sampah.
Ketika membuka acara, Samsul Ashar berjanji akan mengajak beberapa kader bank sampah ke Istana Negara pada waktu Kota Kediri menerima piala Adipura dari Presiden SBY. Dipastikan, tahun ini Kota Kediri menerima kembali piala Adipura yang diterima pada Juni ini.
Bimbingan teknis bank sampah ini bertujuan untuk mengurangi dan mengolah sampah dari sumbemya, menyiapkan kader bank sampah sebagai fasilitator pengelolaan sampah di lingkungan RW. Juga tentang manajemen bank sampah agar dapat membentuk bank sampah di masing-masing RW. Kegiatan ini juga memberikan materi tentang pengelolaan sampah kepada kader bank sampah agar dapat mengelola sampah organik maupun sampah anorganik dengan benar.
Di Kota Kediri saat ini terdapat empat usaha daur ulang produksi, empat rumah kompos, dan 30 bank sampah. Jumlah tersebut mampu mengurangi 20 persen sampah yang masuk ke TPA. Adapun jumlah sampah yang masuk ke TPA yang dihasilkan dari 347.621 jiwa penduduk Kota Kediri sebanyak 788 meter kubik per hari.
Pada acara pembukaan kemarin, Walikota Samsul Ashar menyerahkan kaus, komposter, dan mol kepada peserta bimbingan teknis bank sampah. Ada yang menarik, karyawan DTRKP Kota Kediri tampil menyanyi yang diiringi alat musik dari barang-barang bekas. Juga diputar video bank sampah.
Pada hari pertama kemarin, peserta mendapatkan materi manajemen bank sampah yang disampaikan oleh H. Satrijo Wiweko dari LSM Sahabat Lingkungan Mojokerto. Pada hari kedua, pagi ini, peserta menerima materi tentang sharing bank sampah dengan pembicara, Ninuk Setyowati dari pengurus Bank Sampah Sri Wilis. Materi berikutnya tentang membangun kerja tim yang disampaikan Ir M. Wahab Zen dari Motivator dan Trainer pengembang organisasi. Para peserta juga menerima materi peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah yang disampaikan oleh Fauzan dari Fasilitator Lingkungan Surabaya dan Ir. Arya Prasetya dari Pertanian Organik Biotra Farm Kediri yang menyampaikan meteri teori pengomposan dan pembuatan mol.
Kediri, Radar