Wali Kota Abdullah Abu Bakar tak mau kecolongan dalam pemilihan legislatif (pileg) kemarin. Bersama Wakil Wali Kota (Wawali) Lilik Muhihbah, Abu mengajak para pejabat muspida berkeliling ke sejumlah lokasi pencoblosan untuk memastikan kelancaran pileg.
Pantauan Radar Kediri, rombongan yang sebelumnya berkumpul di pemkot berangkat ke RS Bhayangkara sekitar pukul 10.00. Begitu tiba, Abu, Ning Lik, dan sejumlah pejabat muspida langsung menuju ruang perawatan pasien. Terutama para pasien yang kemarin tengah mencoblos di rumah sakit.
Satu per satu ruangan yang ada di rumah sakit dicek langsung. Saat itulah, Kajari Amiek Mulandari melihat ada kotak suara dari kardus yang dibawa petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) yang belum disegel. “Alhamdulillah tadi diingatkan bu Kajari dan langsung disegel," kata Abu yang kemarin bersama Dandim 0809 Letkol Inf Heriyadi, Kapolresta AKBP Budhi Herdi Susianto, Danbrig 16 Letkol Inf Nefra Firdaus, dan Danyonif 521 Mayor Imam Purnomo Hadi.
Berdasar pantauan yang dilakukan, Abu menyebut pelaksanaan pileg kemarin relatif berjalan lancar. Meski ada beberapa pasien yang tidak bisa mencoblos karena tak membawa formulir A5 dan C6, Abu menyebut mereka tetap bisa mencoblos usai pukul 12.00. "Semuanya relatif aman. Semua potensi kendala sudah diminimalisir oleh KPU dan Muspida. Saya mengucapkan terima kasih," katanya.
Dengan fasilitasi yang dilakukan oleh KPU dan pemkot, Abu berharap pileg berjalan lancar dan aman. Tak hanya itu, dia berharap jumlah golput bisa ditekan dalam pilleg tahun ini.
Sementara itu, selain mengunjungi RS Bhayangkara, kemarin rombongan forum musyawarah pemimpin daerah (forpimda) ini juga mengunjungi sejumlah lokasi lainnya. Di antaranya, TPS di Kelurahan Semampir, dan TPS khusus di lembaga pemasyarakatan (lapas) kelas IIA Kediri.
Di TPS Semampir, Abu mengecek langsung persiapan di dalam TPS. Di depan anggota KPPS, Abu memberi dukungan agar mereka bisa menjalankan pemungutan suara hingga tuntas.
"Saya khawatir penghitungan nanti bisa sampai larut malam atau dini hari. Pak Lurah, tolong disediakan teh atau kopi. Kalau nggak ada anggaran, minta ke saya," candanya sambil melirik ke arah Lurah Semampir Haryono.