Cegah Masuknya PSK Baru Pasca Dolly Tutup
Pemkot melakukan berbagai upaya untuk mencegah migrasi pekerja seks komersial (PSK) pasca penutupan Lokalisasi Dolly ke eks Lokalisasi Semampir. Di antaranya dengan memotret para PSK penghuni eks Lokalisasi Semampir. Ini untuk memastikan tidak akan ada penghuni baru yang masuk ke sana.
Informasi yang dihimpun Radar Kediri, pemotretan dilakukan sejak senin (16/6) lalu atau dua hari menjelang penutupan lokalisasi Dolly. "Kami melakukan pemotretan bertahap PSK yang ada ditiap wisma difoto untuk pendataan," kata Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Kediri Kristianto.
Meski demikian, hingga kemarin baru sebagian kecil PSK yang bisa difoto. Tim dinsos menemui banyak hambatan dalam mengumpulkan foto para PSK di sana. Di antaranya, penolakan para PSK karena malu wajahnya diabadikan. "Banyak yang malu, akhimya ya kini lakukan pendekatan secara persuasif," lanjutnya.
Hambatan lain adalah ritme kerja para PSK yang hingga dini hari. Sehingga, saat tim dinsos datang ke lokasi pada pagi hari, hampir sejumlah PSK di sana masih tertidur. Sehingga, tim terpaksa harus menunggu hingga siang untuk bisa menemui mereka diwisma.
Sampai kapan pemotretan akan dilakukan? Kris tak berani mematok waktu. Yang jelas, pemotretan 223 PSK yang menempati 50 wisma di eks Lokalisasi Semampir harus dituntaskan. Ini untuk melengkapi data identitas yang sudah dimiliki oleh dinsos. Data identitas itulah yang nanti akan menjadi pegangan dinsosnakertans dalam pemantauan.
Kris menambahkan, selama ini dinasnya sudah memiliki data nama dan alamat para PSK eks Lokalisasi Semampir. Dengan dilengkapi foto wajah maka akan lebih akurat Para PSK penghuni tidak bisa lagi berganti. "Kadang kan namanya banyak yang ganti-ganti. Kalau dilengkapi foto, sudah tidak bisa ganti lagi," tambahnya.
Sementara itu, satpol PP juga melakukan antisipasi agar penghuni eks Lokalisasi Semampir tidak membeludak. Salah satunya dengan menggelar razia secara periodik. "Minggu lalu sudah kami razia dalam waktu yang tidak terduga akan kami razia lagi untuk pemantauan," kata Kepala Satpol PP Kota Kediri Ali Muklis.
Ali menuturkan, dalam razia sebelumnya, satpol sudah memberitahu pengurus eks Lokalisasi Semampir agar praktik prostitusi di sana dihentikan. Itu sekaligus sebagai pemberitahuan terakhir sebelum diambil tindakan lebih tegas.
Karena itu, dia berharap mereka melaksanakannya. Apalagi, seluruh bangunan wisma yang berada di sana berdiri di atas lahan milik pemkot. "Razia ke depan akan lebih tegas. Tidak akan ada pemberitahuan lagi," tandasnya.