Untuk meningkatkan pelayanan bidang farmasi, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kediri melalui Bidang Pengembangan Sumber Daya Kesehatan (PSDK) mengadakan pembinaan Pelayanan Kefarmasian, kemarin pagi (24/6).
Pembinaan tersebut dibuka langsung Anang Kurniawan, STP. MM, Kepala Dinkes Kota Kediri pada pukul 09.00 di Kecamatan Mojoroto Kota Kediri.
Pembinaan pelayanan kefarmasian, diikuti sebanyak 85 apoteker pengelola apotek, 85 pemilik sarana apotek, 16 pengelola Pedagang Besar Farmasi, dan 19 pengelola toko obat. Materi yang disampaikan mengenai pelayanan kefarmasian di era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), dan pengelolaan prekursor farmasi serta obat mengandung prekursor farmasi.
"Pembinaan ini bertujuan untuk meningkatkan peran serta Apoteker, Pemilik Sarana Apotek, serta pengelola obat di pedagang besar farmasi dalam pelayanan kefarmasian di era JKN dan Pengelola farmasi," ujar dr I Nengah Gangga, Kabid PSDK Dinkes Kota Kediri.
Pelayanan kefarmasian ini bagian penting dari pelayanan kesehatan yang merupakan bentuk pelayanan dan tanggung jawab langsung profesi. Sejalan dengan komitmen pelayanan kefarmasian yang baik untuk menjamin keselamatan pasien. Mengubah paradigma pelayanan kefarmasian yang hanya berfokus pada pengelolaan obat sebagai komoditas.
Sekarang telah berkembang menjadi paradigma baru yaitu pelayanan kefarmasian yang komprehensif dengan tujuan meningkatkan penggunaan obat yang rasional, keamanan pengguna obat dan efisiensi biaya obat serta meningkatkan kualitas hidup pasien.