PKL yang berjualan di kawasan GOR Jayabaya, Kota Kediri bakal ditertibkan. Penertiban dilakukan karena kawasan GOR menjadi kumuh menyusul banyaknya bangunan semi permanen yang memenuhi pinggiran jalan,
“Penataan kawasan GOR sudah dibahas bersama Satker yang menjadi leding sektornya. Sekarang pengelola GOR telah ditangani sepenuhnya oleh Disbudparpora,” ungkap Drs Jawadi, Kabag Humas Pemkot Kediri, Kamis (10/7).
Dijelaskan Jawadi, jika sebelumnya ada beberapa Satker yang ikut mengelola GOR, sekarang telah ditangani sepenuhnya oleh Disbudparpora. “Penanganan GOR sekarang tidak tumpang tindih lagi karena dikelola satu pintu,” tambahnya.
Meski begitu, diakui Jawadi, untuk menertikan PKL bukan pekerjaan mudah. Apalagi ada ratusan PKL yang setiap hari mencari nafkah di GOR, jumlah itu bakal bertambah lagi pada setiap hari liburan.
"Sasaran penertiban nanti bangunan liar, rencananya bangunan liar itu diganti dengan tenda-tenda yang dapat dibongkar pasang,” jelasnya.
Saat pedagang berjualan menggelar tenda, dan jika sudah tutup tendanya ikut di bongkar. “Penertiban waning PKL juga bertujuan supaya kawasan GOR tidak disalahgunakan untuk hal-hal yang negatif,” tambahnya.
Sejumlah pedagang mengaku setuju jika tujuan penertiban PKL supaya lebih tertib serta tidak mematikan mata pencahariannya berjualan di kawasan GOR.
“Kalau tujuan penataan supaya GOR lebih bersih saya setuju saja, asal jangan sampai melarang PKL berjualan,” tambah Rohmat (30) yang mengaku sudah lima tahun berjualan.
Sementara Arif (29) juga berharap PKL kawasan GOR diberdayakan dengan membagi tempat berjualan secara adil dan merata. Karena yang terjadi selama ini lokasi berjualan sudah dikapling-kapling oleh pihak tertentu sehingga pedagang baru tidak bisa masuk.
“Sekarang ini banyak monopoli tempat berjualan, kalau pedagang baru masuk harus menyewa tempat. Padahal lokasi GOR merupakan kawasan publik, tapi faktanya sudah ada yang mengkapling,” jelasnya.