Tekan Harga, TPID Gelar Operasi Pasar Jelang Lebaran

berita |

Selama bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1435 H / 2014, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Kediri bersama Bulog Divisi Regional Kediri melakukan operasi pasar untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok. Operasi stabilisasi harga dan pengendalian inflasi ini dilakukan di sejumlah pasar dan kelurahan di Kota Kediri sejak awal Ramadan hingga H-3 menjelang Lebaran.

Anggota TPID Kota Kediri, Sabila Rasjad Rasjid mengatakan, komoditas beras, gula pasir, minyak goreng dan tepung terigu akan menjadi fokus utama pelaksanaan operasi pasar karena komoditas tersebut sangat rentan mengalami lonjakan harga di saat-saat menjelang Lebaran. Selain itu, TPID Kota Kediri juga berupaya semaksimal mungkin agar stok pangan strategis senantiasa tersedia di pasar selama bulan Ramadan dan Idul Fitri. “Kami juga mengimbau masyarakat agar menjaga pola konsumsi dan tidak membeli kebutuhan pokok secara berlebihan,” kata Sabila pada saat operasi pasar di depan Pasar Pahing Kota Kediri, Rabu (16/7/2014).

Selain Operasi Pasar, Sabila juga menjelaskan bahwa dalam rangka menjaga kelancaran arus distribusi dan ketersediaan pasokan kebutuhan pokok, TPID juga menggandeng Dinas Perhubungan dan Informatika serta pihak terkait untuk melancarkan dan menertibkan arus kendaraan-kendaraan bermuatan kebutuhan pokok yang keluar masuk Kota Kediri. Kegiatan lain terkait upaya pengendalian inflasi juga dilakukan melalui pagelaran Pasar Murah di Kelurahan-Kelurahan yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan dan Energi Kota Kediri.

Sementara itu, Perum Bulog Divisi Regional Kediri menyiapkan beras kualitas premium, minyak goreng, dan gula pasir dengan ketentuan penjualan di bawah harga pasar. "Kami berkomitmen menjadi stabilitator harga beragam kebutuhan bahan pokok. Salah satunya komoditas beras kualitas premium dan berapapun permintaan pasar akan kami penuhi," kata Kepala Perum Bulog Divisi Regional Kediri Arif Mandu, di Kediri, Rabu (16/7/2014).

Informasinya, pelaksanaan Operasi Pasar tersebut mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Propinsi Jawa Timur melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Timur. "Dalam Operasi Pasar tahun ini sudah ada subsidi biaya angkut yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Subsidi itu juga dialokasikan terhadap operasi pasar untuk komoditas lain seperti minyak goreng, tepung terigu, dan gula pasir," ujarnya.

Arif mencontohkan, kalau harga beras kualitas premium pada umumnya Rp. 8.000,- perkilogram maka akan dijual seharga Rp.7.500,- perkilogram. Dengan demikian, selisih senilai Rp. 500,- adalah subsidi dari Pemerintah Propinsi Jawa Timur. Hal sama berlaku untuk komoditas gula pasir yang harga di pasaran masih berkisar Rp. 10.500,- perkilogram, oleh Bulog dijual seharga Rp. 8.500 perkilogram. Sedangkan minyak goreng yang harga pasaran di Kota Kediri masih sekitar Rp. 11.000,- per liter, dijual Bulog seharga Rp. 9.700,- per liter.

"Bagi masyarakat yang ingin membeli, jangan khawatir karena stok komoditas tersebut memiliki jumlah yang cukup besar. Apalagi, pelaksanaan operasi pasar di tahun 2014 ini juga dilaksanakan di 38 kabupaten/kota lain di seluruh Jawa Timur," katanya. Pada pelaksanaan operasi pasar Tahun 2014 ini, sebut dia, Perum Bulog mengoptimalkan salah satu unit usaha barunya, yaitu BulogMart. Dari sejumlah operasi pasar yang dilakukan, lanjut dia, biasanya program operasi pasar selama ramadhan dan menjelang lebaran merupakan agenda yang paling banyak mendapatkan respon positif dari masyarakat maupun pasar perdagangan.

Ditambahkan oleh Arif Mandu, operasi pasar untuk di kota Kediri digelar di sejumlah pasar dan beberapa lokasi kelurahan. Untuk kegiatan yang di pasar berlokasi di pasar Pahing dan pasar Bandar. Masyarakat bisa membeli komoditas yang dijual dalam bentuk paket-paket. Untuk pembeliannya masing-masing pembeli dibatasi hanya dalam beberapa paket, tidak boleh membeli dengan cara borongan layaknya kulakan pedagang.