Minta Lurah dan Pendamping Lebih Dekat dengan Warga
Program pemberdayaan masyarakat (Prodamas) sudah di depan mata. Kemarin, Pemkot Kediri menggelar bimbingan teknis (bimtek) untuk para lurah dan puluhan tenaga pendamping prodamas.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar yang membuka acara itu, menegaskan tentang fungsi prodamas untuk pemerataan pembangunan di kota Kediri.
Dalam pidatonya, Abu menyebut, dengan prodamas pembangunan tak hanya menyentuh sejumlah lokasi. Melainkan merata di 1.396 RT di Kota Kediri. "Dengan program ini pembangunan akan merata di seluruh wilayah Kota Kediri. Dinas PU (pekerjaan umum, Red) tak akan bisa menjangkau semua daerah kota Kediri,” kata Abu.
Kesuksesan program ini, lanjut Abu, tak hanya tergantung pada ribuan RT yang akan menjadi pelaksana lapangan. Tetapi juga butuh partisipasi aktif dari para lurah dan tenaga pendamping.
Makanya, di depan puluhan tenaga pendamping yang baru direkrut, Abu meminta agar mereka lebih dekat dengan masyarakat. Termasuk dengan para pengurus RT. Dengan demikian, kemauan masing-masing lingkungan bisa diketahui lebih mendalam. "Kalau perlu sekali-kali ikut rembuk RT. Jadi, bisa menyatu dengan masyarakat,” lanjut Abu.
Untuk diketahui, prodamas diperkirakan menelan dana total Rp 72 miliar. Dibanding APBD Kota Kediri yang mencapai Rp 1,3 triliun, jumlah itu tak sampai memakan porsi sepuluh persen anggaran.
Makanya, selain partisipasi aktif masyarakat dalam membangun kota Kediri bisa tercapai melalui program itu, Abu memastikan jika program yang masuk dalam visi misinya itu tak akan mengganggu program lain. Sebab, masih tersedia banyak dana untuk kebutuhan program lainnya.
Lagi pula, Abu telah membuat kebijakan agar sejumlah program pokok tak terganggu dengan kehadiran program ini. Di antaranya pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan pokok lainnya. "Jadi, pembangunan bisa dirasakan oleh masyarakat luas dan kebutuhan pokok masyarakat tetap bisa terpenuhi dengan baik,” tegasnya.