Si Pendiam dan Si Tomboy Rebut Juara

berita | 22/12/2014

Olga dan Evin Terpilih Panji dan Galuh Kota Kediri 2014

Pasangan cowok pendiam dan cewek tomboy akhirnya terpilih sebagai Panji dan Galuh Kota Kediri 2014. Mereka adalah Olga Bimaskara, siswa SMAN 5 (Smala) Kediri, dan Evin Kartina Fatris, mahasiswi Sekolah Bisnis Manajemen (SBM) Institut Teknologi Bandung (ITB).

Keduanya terpilih setelah pada malam puncak Pemilihan Duta Wisata Kota Kediri Panji-Galuh 2014 di Insumo Kediri Convention Center (IKCC), Sabtu (20/12) lalu, tampil prima. Mereka mampu menjawab pertanyaan dewan juri dengan lugas dan cerdas. "Sama-sama tidak menyangka. Ini pengalaman baru bagi kami," ujar keduanya saat ditemui Jawa Pos Radar Kediri usai penganugerahan gelar.

Dihelat mulai pukul 19.00, suasana di IKCC malam itu begitu meriah. Teriakan suporter, tiupan terompet, dan entakan bunyi gendang mewarnai sepanjang acara yang dihelat dua tahunan tersebut. Mereka menunggu detik-detik pengumuman pemenang.

Teriakan penonton pun pecah begitu pembawa acara menyebut nama Olga Bimaskara dan Evin Kartina sebagai Panji dan Galuh 2014. Teriakan dan tiupan terompet langsung mewamai kegembiraan atas kemenangan kedua finalis ini.

Ya, meski baru pertama kali mengikuti, malam itu Evin tampak anggun dengan balutan kebaya dengan warna ungu. Mengenakan sepatu high heels dan rambut disanggul, perempuan 23 tahun ini terlihat sangat cantik. Pertanyaan juri mengenai potensi Kota Kediri dijawabnya den­gan lugas dan lembut.

Namun, siapa sangka, di balik keanggunannya malam itu, Evin ternyata adalah seorang perempuan yang tomboy. "Kelihatan banget to Mas kalau saya tomboy,” akunya kepada wartawan koran ini

Berbeda dengan penampilannya di atas panggung malam itu, sehari- hari Evin mengaku lebih suka tampil kasual T-shirt dan celana jins menjadi ciri khasnya. Makanya, pada malam final itu, dia mengaku sempat agak kesulitan ketika harus berjalan dengan mengenakan kebaya dan jarit.

Evin harus berhati-hati meski tetap saja beberapa kali dia kesrimpet. “Ribet mas. Belajar pakai jarit dan jalannya saja dua minggu. Tadi juga masih kesrimpet," akunya sambil tertawa.

Tidak hanya itu Sebagai seorang perempuan, Evin juga tergolong malas untuk dandan. Untuk make up, misalnya. Ia hanya suka yang simple dan tidak ribet. Polesan bedak tipis dan mascara menjadi riasannya setiap hari. Baik untuk kuliah maupun hangout bersama teman-teman. “Rias jika ada acara saja. Di luar itu lebih suka apa adanya,” lanjutnya lagi-lagi tertawa

Makanya, jika sebagian perempuan lebih suka jalan ke mall atau nyalon, tidak bagi Evin. Perempuan kelahiran Kediri, 1 Juni ini lebih suka travelling ke alam terbuka seperti pantai dan gunung. Atau melakukan aktivitas yang dapat memacu adrenalin.

Soal ke salon untuk perawatan tubuh, belum tentu sebulan sekali Evi melakukannya. Bisa-bisa hanya tiga bulan sekali Itu pun hanya untuk memotong rambut. “Selebihnya perawatan sendiri saja di rumah,” ungkapnya. Evin lebih memilih menggunakan bahan alami untuk merawat rambut dan wajahnya. Yakni lidah buaya untuk rambut dan masker jeruk nipis untuk wajah.

Berbeda dengan Evin, Olga Bimas­kara lebih pendiam. Remaja 17 tahun ini cenderung tertutup saat bertemu dengan orang baru. Namun, siswa kelas XII Smala ini punya keinginan kuat untuk mengetahui hal-hal baru.

Seperti saat mengikuti kelas per­awatan tubuh dalam rangkaian kegiatan menuju final Panji-Galuh. Seluruh finalis diajarkan cara membersihkan tubuh dan menggunakan make up. Tak terkecuali bagi finalis pria. “Ini benar-benar pengalaman baru,” akunya.

Dari acara ini Olga mengetahui cara perawatan tubuh dan wajah, khususnya bagi pria. Misalnya, bagaimana membersihkan wajah dan menghilangkan jerawat. “Kalau untuk cowok paling cuma pembersihan wajah. Perawatannya tidak serumit cewek,” lanjutnya.

Terpilih sebagai duta wisata Kota Kediri, Olga dan Evin ingin bisa berpartisipasi untuk mengenalkan potensi Kota Kediri ke luar. Baik potensi wisata pendidikan, industri, maupun ekonominya. “Perkembangan sebuah kontribusi ikut dipengaruhi bagaimana Mind-nya dibentuk. Nah, kami ingin terlihat di sana,” kata Evin diamini Olga.

Sementara itu, Pandu Kresna dari SMAN 1 (Smas’t) Kediri dan Cindy Tamara dari SMAK St Augustinus terpilih sebagai Panji dan Galuh ter­favorit pilihan pembaca Jawa Pos Radar Kediri. Pandu yang juga ter­pilih sebagai wakil I Panji 2014 berhasil mengumpulkan dukungan tertinggi untuk Panji. Persentasenya mencapai 25,87 persen sekaligus menjadi yang tertinggi untuk seluruh finalis. Adapun Cindy berhasil men­gumpulkan dukungan sebesar 10,57 persen, tertinggi untuk Galuh.

Dukungan itu mereka kumpulkan sejak terpilih sebagai finalis, Novem­ber lalu, hingga menjelang malam final, Sabtu (20/12) lalu. Setiap hari, perolehan dukungan mereka ditampilkan di koran ini. Dan, perolehan dukungan Pan­du maupun Cindy terlihat memimpin beberapa minggu menjelang final. “Total ada lebih dari sepuluh ribu balot yang terkumpul sejak awal hingga akhir,” terang Manajer Pemasaran Jawa Pos Radar Kediri Achmad 'Odi' Qodiron. Dari balot yang terkumpul itu, ada 0,25 persen yang dinyatakan tidak sah karena tidak disertakan finalis pilihannya.

 

Hasil Polling Grand final Panji Galuh Kota Kediri 2014

 

Nama

Sekolah

Nilai

Azola

SMAN 2 KEDIRI

5.14%

Barda Adam Airlangga

SMAN 8 KEDIRI

1.44%

Devan Davidson

SMAN 8 KEDIRI

11.10%

Elkana Gary Sayow

SMAK ST. AUGUSTINUS

3.70%

Nanda Krisna Yanotama

SMAN 1 KEDIRI

10.75%

Olga Bimaskara Dwika R.

SMAN 5 KEDIRI

6.21%

Pandu Kresna

SMAN 1 KEDIRI

25.87%

Tony Surya Widianto

UNP KEDIRI

5.94%

Yoga Setyo Pamungkas

UNIV BRAWIJAYA KEDIRI

0.02%

Yudhi Andriyana

PT. INDOMARCO PRISMATA

0.07%

Afrin Tamaeia Rahmadianti

UNIV. BRAWIJAYA KEDIRI

0.33%

Cindy Tamara

SMAK ST. AUGUSTINUS

10.57%

Cynthia Jimmy Indriayu

SMKN 2 KEDIRI

2.65%

Evin Kartina Fatris

UMUM

0.01%

Fanie Andina

SMAN 7 KEDIRI

5.40%

Iming Imungkasi Devi

UMUM

0.86%

Lina AuliaRahma

UMUM

0.44%

Nadhias Salwanda

SMAN 4 KEDIRI

5.49%

Nikita Savira Tantri

SMAN 8 KEDIRI

1.29%

Sarah Ayu NilamSari

SMAN 2 KEDIRI

1.88%

Tidak sah

 

0.25%

TOTAL

 

100.00%