Akhir-akhir ini masyarakat Kota Kediri diiming-imingi berbagai produk investasi yang berbasis langsung pada masyarakat riil. Tawaran ini sebagian bahkan tanpa embel-embel perusahaan, saham, deposito, ataupun lembaga perbankan. Tawaran itu ada yang muncul dalam bentuk yang sederhana dan instan.
Ada yang menamakannya arisan, bisnis online, investasi sampai yang terakhir ini dikemas dengan label ‘bantu-membantu’. Tentu saja setiap uang yang dikeluarkan punya motif untuk mendapatkan untung. Ada hitung-hitungan ekonomi di sana. Tetapi, bukan melulu rasionalitas ekonomi yang membuat jaringan itu berkembang pesat.
Ada faktor lain yang ikut mendorongnya. Faktor itu adalah budaya. Budaya masyarakat yang masih kental dengan unsur 'tepa slira' atau saling membantu, kekeluargaan dan gotong-royong. Jadi, masyarakat kita tidak bisa lepas dari kegiatan komunal. Misalnya, ngrumpi, cangkrukan sampai arisan.
Satu hal yang membuat masyarakat tidak trauma dengan tawaran untung instan ini adalah harapan. Masyarakat memiliki harapan yang tinggi tentang hidup enak dan bisa ditempuh dengan jalan instan. Harapan dan mimpi itu dibalut dengan kebiasaan masyarakat, yakni membantu dan gotong-royong. Tanpa memikirkan resiko, mereka sudah dibayang- bayangi dengan hasil atau keuntungan yang akan mereka dapatkan. Dengan investasi, menjadi sukses dan sejahtera tanpa harus bekerja keras.
Harapan tersebut berlaku di berbagai lapisan masyarakat termasuk masyarakat di Kota Kediri. Terbukti Investasi yang masuk ke Kediri, Jawa Timur, setiap tahun mengalami kenaikan yang ditandai dengan adanya kenaikan nominal investasi dari semula sekitar Rp 800 miliar tahun 2011 hingga Rp 2.128.699.510.359 tahun 2014. Nilai investasi terlihat selalu naik dan menunjukkan perkembangan yang bagus di Kediri.
Menjamurnya berbagai poduk investasi yang ada di Kota Kediri tentunya patut diwaspadai. Untuk itu, masyarakat harus jeli dan pintar dalam melihat produk investasi yang banyak ditawarkan di Kota Kediri.
Masyarakat jangan mudah dipengaruhi oleh iming-iming mendapatkan untung yang besar dalam waktu singkat. Jangan sampai anda terkecoh dengan bujuk rayu, hendaknya meneliti dulu perusahaan dan pemilik yang berada di belakangnya, serta jenis investasi.
Jangan hanya karena iming-iming besarnya keuntungan setiap bulan, anda mudah tergiur. Yang perlu Anda ingat sebelum berinvestasi adalah slogan “teliti sebelum membeli”. Artinya, Anda harus meneliti produk dan jasa apa pun yang akan dibeli, termasuk meneliti apakah produk tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan Anda. Bila ada penawaran seperti itu hendaknya segera melakukan pengecekan terhadap legalitas perusahan yang menawarkan investasi tersebut.
Yang harus selalu kita tanamkan dalam pikiran kita adalah semua iming-iming itu tidak ada, seharusnya sebelum memutuskan untuk berinvestasi, anda mempunyai hitungan sendiri. Sebagai investor, Anda harus tahu risiko di setiap produk investasi. Anda juga harus lebih banyak mencari tahu informasi keuangan. Jangan hanya menjadi pemain yang pasif.
Oleh sebab itu, jika ada pihak yang menawarkan investasi dengan keuntungan tetap setiap bulannya melebihi rata-rata bunga perbankan, hal pertama yang harus dilakukan adalah sikap berpikir kritis, dan cermat apakah investasi yang kita ikuti telah memiliki badan hukum.
Saat ini rata-rata bunga perbankan per tahun hanya lima persen dan jika ada investasi yang berani memberi keuntungan sampai 10% per bulan jelas tidak masuk akal. Kemudian, tidak ada satu pun investasi yang dapat memastikan akan memberikan keuntungan pasti dan tetap setiap bulan sekalipun perusahaan besar.
Dari sekian banyak produk investasi yang ada di Kota Kediri, tentu tidak semuanya bisa dikatakan resmi atau berbadan hukum. Ada beberapa yang bisa dikatakan investasi “abal-abal”. Hal itu terbukti dengan adanya kasus penipuan berkedok investasi di Kota Kediri yang terjadi sepanjang tahun 2012-2013.
Belasan orang mengaku menjadi korban investasi palsu atau abal-abal. Para korban mengaku kehilangan uang hingga ratusan juta akibat iming-iming bonus uangnya bakal dilipatgandakan hingga 20 kali lipat dari nilai uang yang diinvestasikan.
Ada pula sebanyak 93 orang Warga Kediri, Jawa Timur, tertipu broker investasi emas. Penipuan dengan modus investasi emas ini, telah merugikan para korbannya hingga puluhan miliar. Selain itu, ada juga kasus penipuan yang berkedok dengan mencatut nama besar seseorang dengan tujuan untuk meyakinkan calon investor.
Tidak hanya itu, kasus yang baru-baru ini terjadi adalah penipuan salah satu investasi yang menjanjikan akan memberikan keuntungan dengan waktu yang sudah ditentukan. Namun, ketika sudah jatuh tempo, janji pun tinggal janji. Keuntungan yang di inginkan pun tak kunjung ditepati. Alasan demi alasan digunakan sebagai alibi. Mulai dari fake account, member abal-abal, hingga sistem error.
Intinya berhati-hati terhadap produk investasi yang semakin hari semakin beragam dan canggih. Dari sekian banyak kasus penipuan berkedok investasi, dapat kita jadikan sebagai perhatian agar hal tersebut tidak terjadi lagi. Beberapa ciri-ciri investasi bermasalah ini mungkin bisa membantu anda agar lebih waspada:
Berbadan hukum yang tidak jelas
Jika masih awam dalam hal investasi, hal utama yang harus Anda lakukan adalah meneliti secara rinci perusahaan yang memberikan penawaran investasi tersebut. Pertama, selidiki tentang izin usaha dari perusahaan tersebut.
Cari tahu tentang kewibawaan perusahaan itu. Bagaimana rekam jejak portofolionya. Sebuah perusahaan haruslah memiliki badan hukum Indonesia dan mempunyai izin usaha. Selidiki tentang izin usaha dari perusahaan tersebut seperti Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan semacamnya. Ujilah terlebih dahulu produk investasi yang ditawarkan. Tidak mungkin perusahaan yang baru berdiri lima tahun lalu bisa menghasilkan imbal hasil tinggi tiap bulan untuk anggota baru?
Jaminan dari Pemerintah? Jangan percaya
Ciri utama dari perusahaan investasi bodong adalah memberikan imbal hasil atau jaminan yang tinggi kepada para nasabahnya. Anda wajib hati-hati dan waspada. Penipu di kalangan bisnis investasi ini biasanya menawarkan keuntungan tinggi. Bahkan dalam kasus-kasus tertentu, penipu ulung macam ini malah bisa memastikan keuntungan dalam persentase tertentu. Tidak sedikit pula penipu investasi ini mengatakan bahwa produk investasi ini mendapatkan jaminan dari pemerintah. Maka, sikap yang patut Anda lakukan adalah jangan ragu untuk melaporkan secara langsung ke Otoritas Jasa Keuangan untuk indikasi yang dicurigai tersebut.
Jangan terbuai imbal hasil tinggi
Perusahaan yang menawarkan produk investasi bodong juga biasanya menawarkan keuntungan yang membuat Anda tergiur. Jika saja Anda tergiur dengan imbal hasil tersebut, pasti bukan tidak mungkin Anda langsung menanamkan uang untuk produk investasi tersebut. Padahal, di dalam bisnis yang riil, keuntungan yang didapatkan setiap bulan pasti mengalami perubahan.
Ciri lainnya, perusahaan bodong ini biasanya juga menawarkan kemudahan untuk Anda bisa mencairkan imbal hasil tersebut. Melalui trik ini, maka bisa dengan mudah terperangkap dalam jebakan produk investasi bodong tersebut.
Testimonial yang dibuat- buat
Hal lagi yang patut diwaspadai, sebuah perusahaan investasi tidak perlu membuat testimoni dari sebuah artis terkenal karena telah mendapat imbal hasil dari perusahaan itu. Itu hanyalah trik agar bisa mendapat kepercayaan dengan mudah dari calon investornya. Faktanya, dalam dunia bisnis, kepercayaan tidaklah mudah didapat.
Jika sudah demikian, ada hal yang harus pikirkan matang-matang untuk memilih bentuk investasi, yaitu rasionalitas dan logis menjadi panduan paling dasar.