Musim penghujan memacu wabah demam berdarah dan cikungunya kian meluas di sejumlah daerah di Kota Kediri. Penetapan status kejadian ini dinyatakan setelah jatuh cukup banyak korban jiwa akibat wabah demam berdarah selama Januari 2015. Mengetahui hal tersebut, Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Kesehatan tidah tinggal diam. Untuk mencegah penyebaran penyakit yang disebarkan nyamuk Aedes Aigepty ini, Dinas Kesehatan melakukan pengasapan atau fogging di kawasan yang ditemukan penderita DBD. Selain itu, juga dilakukan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di lingkungan sekitar, serta disebarkan bubuk abate untuk mematikan jentik nyamuk.
Dinkes juga memberikan bantuan bagi penderita Demam Berdarah seperti yang dilakukan pada pagi ini 6 Februari 2015 di Kelurahan Ngampel, Kecamatan Mojoroto. Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri dr. Sentot Imam Suprapto, MM memberikan bantuan kepada Febrina Putri Maharani.
Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar, SE melalui dr. Sentot Imam Suprapto, MM berharap semoga bantuan yang diberikan oleh Pemkot Kediri dapat bermanfaat bagi Febrina. Selain itu Mas Abu berpesan kepada warga Kelurahan Ngampel untuk selalu menerapkan 3M. Menguras wadah air seperti bak mandi, tempayan, ember, vas bunga, tempat minum burung, penampung air kulkas agar telur dan jentik Aedes mati, Menutup rapat semua wadah air agar nyamuk Aedes tidak dapat masuk dan bertelur, dan Mengubur atau memusnahkan semua barang bekas yang dapat menampung air hujan seperti ban bekas, kaleng bekas, pecahan botol agar tidak menjadi sarang dan tempat bertelur nyamuk Aedes.
Sementara itu, Ibu Indri dan Febrina merasa gembira karena telah mendapatkan bantuan dari Pemkot Kediri. “ Saya senang telah mendapatkan perhatian dari Pemkot Kediri. Dan Setelah mendapatkan musibah anak saya terjangkit demam berdarah, saya berupaya untuk lebih menjaga kebersihan lingkungan dengan menerapkan 3M,” ungkap Ibu Febrina.
Saat memberikan bantuan, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri dr. Sentot Imam Suprapto, MM didampingi camat Mojoroto melakukan pemantauan jentik nyamuk di tempat penampungan air kediaman Bu Indri. Saat memeriksa belakang rumah, dr. Sentot menemukan genangan air yang diduga terdapat banyak jentik-jentik nyamuk. dr. Sentot menyarankan untuk membuat biopori. Biopori adalah metode peresapan air yang ditujukan untuk mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah.