Barang bekas tidak selalu menjadi barang yang tidak berguna dan tidak memiliki daya tarik. Jika Anda mempunyai ketrampilan dan banyak kreasi membuat kerajinan tangan dari bahan bekas tentu barang bekas tersebut menjadi barang yang sangat berguna. Salah satu contohnya adalah limbah kain perca.
Limbah kain perca dapat dimanfaatkan untuk membuat barang yang nilai jualnya tidak begitu tinggi. Namun dengan adanya ide kreatif maka kain perca yang awalnya tidak bernilai akan berubah menjadi suatu barang yang memiliki nilai jual tinggi apabila digunakan sebagai bahan pembuatan kerajinan. Seperti kerajinan daur ulang limbah perca menjadi tas dan kotak hias.
Pemanfaatan kain perca ini selain dapat mengisi waktu bagi ibu-ibu dan remaja putri juga dapat memberikan tambahan pemasukkan bagi mereka. Bahan baku yang digunakan sangat murah karena berasal dari sisa kain yang tidak digunakan lagi.
Sekitar 60 orang unsur pelaksana dan pengurus Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Kediri, dilatih daur ulang kain perca menjadi produk kerajinan bernilai ekonomis. Pelatihan kerajinan tangan dari sampah garmen yang berlangsung Kamis (26/2) di Aula Panti PKK Kota Kediri ini, merupakan kerajinan yang bisa menjadi alternatif peluang usaha tambahan bagi para ibu anggota DWP.
Seperti diketahui, kain perca merupakan hasil buangan berupa sampah yang biasanya selalu ditemukan pada industri garmen. Sebenarnya limbah kain perca masih bisa dimanfaatkan asalkan ada tangan-tangan terampil yang memiliki ide kreatif. Karenanya, salah satu solusinya adalah mengurangi penggunaan bahan yang berasal dari perca menjadi barang yang bermanfaat.
Sehingga, melalui pelatihan daur ulang ini, sampah kain perca bisa diolah menjadi aneka kerajinan yang memiliki potensi ekonomi yang cukup baik. Peluang usaha kerajinan sampah perca ini disamping mendatangkan rezeki juga mengurangi polusi akibat sampah non organik.
Ketua Dharma Wanita Persatuan Kota Kediri Nekky Budwi Sunu menyebutkan, pelatihan 60 kaum perempuan ini, merupakan kegiatan DWP untuk melatih ibu-ibu anggota DWP menuju kemandirian ekonomi.
Nekky menjelaskan, pelatihan daur ulang bahan plastik menghadirkan instruktur kraftologi dari Sidoarjo. Dijelaskannya, pelatihan tersebut bertujuan untuk menambah pengetahuan dan keterampilan bagi anggota DWP. Selain pelatihan, di waktu yang sama hasil dari karya tersebut dilombakan. Penilaian lomba berdasarkan hasil karya yang bagus, rapi, dan menarik.
Dari penilaian tersebut, didapatkan pemenang untuk juara 1 diraih BPR Kota, juara 2 diraih BKD Kota Kediri, dan juara 3 diraih oleh Bapeda Kota Kediri. Sedangkan juara 4 diraih Dinsosnaker, juara 5 diraih oleh Dispertan, dan Juara 6 diraih oleh BPKA.