*Sosialisasi Khutbah Jumat tentang HIV/AIDS dan Launching Buku Khutbah “Jihad Melawan HIV/AIDS"
Pemahaman dan antisipasi nyata dalam penanggulangan HIV/AIDS harus dilakukan menyeluruh dari semua elemen. Untuk itu, Kota Kediri menggelar acara Sosialisasi Khutbah Jumat tentang HIV/AIDS dan Launching Buku Khutbah “Jihad Melawan HIV/AIDS" di Ruang Joyoboyo, Balaikota Kediri ( Kamis, 26/3).
Pertemuan dan sosialisasi itu diikuti 200 peserta dari berbagai organisasi keagamaan, kepemudaan, dan lembaga adat. Menghadirkan pula sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Kota Kediri, Pimpinan Pondok di Kota Kediri, dan Kementerian Agama.
Wakil Walikota Kediri, Lilik Muhibbah memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para peserta karena dengan mengikuti kegiatan sosialisasi ini dapat menjadi sarana yang tepat dalam merapatkan barisan, menjalin sinergi secara professional dan proposional sehingga upaya Kota Kediri dalam memberi pencerahan masyarakat dalam menekan laju penyebaran HIV/AIDS dan menghilangkan stigma diskriminasi ODHA di Kota Kediri dapat membuahkan hasil yang maksimal.
Lilik Muhibbah menegaskan dalam rangka pencegahan penularan HIV/AIDS di daerah itu, peran para tokoh masyarakat dan agama harus dilibatkan. “Sesuai dengan data Dinkes sudah banyak banyak yang tertular HIV/AIDS di Kotim. Didominasi usia muda dan produktif. Ini membuat kami prihatin,” katanya saat membuka acara yang melibatkan takmir masjid se-Kota Kediri ini.
Karena itu, Lilik mengimbau masyarakat berperilaku hidup sehat. Dengan menjauhi minuman keras, narkoba dan obat-obatan terlarang dan sex bebas. Selain itu, meningkatkan kepedulian tokoh masyarakat guna meminimalisasi penularan HIV/AIDS.
Ning Lik berharap, buku khutbah “Jihad melawan HIV/AIDS” tersebut dapat dimanfaatkan dengan maksimal. “Saya berharap kepada para peserta setelah dipahami dengan baik dan benar, hendaknya isi buku tersebut juga disampaikan pada masyarakat di lingkungan masing-masing. Saya yakin dengan bertambahnya pengetahuan dan informasi yang diterima masyarakat tentang HIV/AIDS, maka semakin meningkat pula kesadaran mereka untuk bersama menanggulangi penyebaran HIV/AIDS dan menghilangkan stigma serta diskriminasi ODHA di Kota Kediri,” terangnya.
Ning Lik juga mengajak segenap Khotib di Kota Kediri untuk bersama berjihad dengan menyisipkan materi khutbah melawan HIV/AIDS di masjid masing-masing, serta memberi contoh yang baik dalam bergaul dengan ODHA, termasuk bagaimana mengurus jenazah ODHA sesuai syariat Islam yang baik dan benar. “Karena penderita ODHA tidak perlu dijauhi. Hendaknya kita menyayangi ODHA sebagai saudara yang sakit dan perlu kesembuhan, sehingga ODHA akan memiliki kepercayaan diri untuk muncul dan menjalankan fungsi sosialnya secara wajar serta bersama-sama turut berpartisipasi aktif dalam membangun Kota Kediri,” tandasnya saat mengakhiri sambutan.
Acara tersebut diakhiri dengan penyerahan buku “Jihad melawan HIV/AIDS” secara simbolis oleh Wakil Walikota Kediri Lilik Muhibbah kepada perwakilan masing-masing Dewan Masjid Indonesia di setiap Kecamatan di Kota Kediri, serta pembacaan singkat isi Khutbah Jumat tentang HIV AIDS oleh KH. Abu Bakar Abdul Jalil.