Pencanangan kampung industri tenun ikat bandar kidul dan penyerahan bantuan alat tenun bukan mesin (ATBM) oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia dilaksanakan pada hari Jum’at (27/3) bertempat di Kelurahan Bandar.
Acara dihadiri oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia Hendar, Kepala Departemen Regional II Bank Indonesia Dwi Pranoto, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Benny Siswanto, Kepala Kantor OJK cabang Kediri, Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar, Sekretaris Daerah Kota Kediri Budwi Sunu HS, pimpinan perbankan Kota Kediri, Ketua Paguyuban Perajin Tenun Ikat Bandar Kidul dan kepala SKPD di lingkungan pemerintah Kota Kediri.
Acara dibuka dengan penampilan Walcome Dance dari siswi SMKN 3 Kediri, dimana yang spesial adalah busana yang dikenakan penari adalah perpaduan dari tenun ikat bandar kidul. Kemudian dilanjutkan dengan peragaan busana dari tenun ikat bandar kidul, dimana tenun ikat bandar kidul ini dibuat dalam berbagai macam busana. Mulai dari busana pesta, busana kantor hingga tenun ikat yang dipadukan dengan bahan kebaya. Penampilan ini sontak memukau para tamu yang hadir.
Kepala perwakilan BI Kediri Djoko Raharto dalam laporannya mengatakan jumlah mesin yang terdapat di sentra industri tenun ikat bandar kidul ini sebanyak 139 mesin. Dengan rincian sebanyak 82 mesin untuk kain dan 57 mesin untuk sarung. Seperti yang diketahui bahawa di industri tenun ikat bandar kidul ini tidak hanya memproduksi kain namun juga sarung.
“Tidak ada tenun ikat keren seperti tenun ikat Kota Kediri,” ungkap Mas Abu dalam sambutannya. Bentuk support yang nyata dari pemerintah adalah dengan akan dibuat kampung industri tenun ikat bandar kidul sebagai tempat destinasi wisata. Karena tenun ikat bandar kidul ini sudah terkenal di Jawa Timur.
Namun hal ini masi terkendala dengan akses jalan yang sempit untuk menuju kawasan tenun ikat bandar kidul ini. Selain itu kendala lain dari industri tenun ikat bandar kidul ini adalah pembuatannya yang handmade namun banyak pemesanannya dalam waktu singkat.
Kepala Deputi Bank Indonesia Hendar memberikan apresiasi setinggi-tinnginya atas pencanangan ini. Hendar juga megatakan UMKM adalah bagian dari stakeholder. Bank Indonesia juga akan mendukung pengembangan UMKM. Dalam pengembangan UMKM ini hendar juga meminta bantuan semua pihak.
Acara dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti oleh Walikota Kediri dan Deputi Gubernur Bank Indonesia. Kemudian penyerahan bantuan program sosial Bank Indonesia secara simbolis pada perwakilan pengrajin tenun ikat berupa alat tenun bukan mesin sebanyak 11.
Kemudian Deputi Gubernur Bank indonesia mencoba alat tenun bukan mesin yang telah disediakan. Untuk diketahui dalam acara ini juga dipamerkan kain tenun ikat bandar yang dipadukan menjadi baju, kain dan tas.