Kopi Tahu di Kelurahan Ngampel

berita | 28/05/2015

Walikota Kediri menggelar lagi agenda rutin Kopi Tahu. Kali ini giliran Kelurahan Ngampel yang menjadi fokus perhatian orang nomor satu di Kota Kediri itu. Rabu ( 17/5) Mas Abu lesehan di Jalan Bunga, Kelurahan Ngampel lesehan untuk berdiskusi dengan warga. Warga pun bercerita tentang kebutuhan warga mulai dari pembangunan saluran air, hingga penertiban lingkungan saat Ramadan dari petasan.

Abdullah Abu Bakar tiba di Kelurahan Ngampel sekitar pukul 19.30. Beralas tikar dan karpet, Abdullah Abu Bakar duduk bersama puluhan warga dari berbagai latar belakang. “Saya sengaja ke sini biar lebih akrab dengan njenengan,” katanya sembari menyinggung tajuk Kopi Tahu yang didasarkan pada kebiasaan bapak-bapak di lingkungan minum kopi dengan tahu goreng sebagai camilannya.

Seperti tajuk Kopi Tahu yang diusung, camilan dalam diskusi santai itu juga hanya tahu goreng dengan minuman kopi panas. Meski demikian, diskusi berlangsung gayeng hingga pukul 22.00. “Dari diskusi ini, saya berharap bisa menyerap keinginan bapak ibu yang belum masuk dalam prodamas (program pemberdayaan masyarakat) maupun musrenbang (musyawarah perencanaan pembangunan),” lanjut Abu. Benar saja, begitu Abu menyatakan maksudnya, warga yang diberi kesempatan menyampaikan pertanyaan langsung mengangkat tangannya secara bergiliran. 

“Pak di Kelurahan Ngampel ini jika musim penghujan sering terjadi banjir, mungkin karena di sisi barat jalan belum ada saluran air, jadi saya mohon Pemerintah untuk mengadakan pembuatan saluran air. ” Kata Eko Riyanto mengawali pertanyaan malam itu.

“Pak Eko, dalam pembangunan saluran air di jalan bunga ini setidak-tidaknya nanti akan menggunakan lahan warga. Semua warga harus menyetujui rencana tersebut.” Ujarnya.

Selanjutnya jika pembuatan saluran air tersebut tidak terealisasai, Mas Abu menyarankan untuk membuat sumur resapan air di beberapa titik. “ Sumur resapan tersebut dapat menyerap air ke dalam tanah dengan cepat, namun warga juga diharapkan untuk rajin membersihkan endapan kotoran yang ada di pipa resapan.” Katanya.

Tak hanya Eko, belasan warga lain juga mengajukan permohonan. Mulai dana santunan kematian, pembangunan gedung serbaguna pelebaran jalan, pembuatan lapangan untuk latihan kesenian dan voli.

Lainnya, ada yang meminta normalisasi sungai, perbaikan plengsengan di jembatan yang menghubungkan Kelurahan Ngampel dan Kelurahan Mojoroto, bantuan dana untuk membeli alat peraga edukasi taman posyandu. Menanggapi masukan warga, Mas Abu berupaya untuk memberi solusi yang terbaik.