Pengukuhan Pengurus Badan Amil Zakat Kota Kediri periode 2015-2020 dan sosialisasi zakat
Zakat, infaq dan shodakoh merupakan salah satu wujud nyata dari peran aktif umat Islam, disamping itu sekaligus pula merupakan realisasi dari kepedulian umat Islam terhadap permasalahan sosial yang ada disekitarnya, khususnya pengentasan kemiskinan dan peningkatan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Hal tersebut dikemukakan Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar, SE pada acara pengukuhan Pengurus Badan Amil Zakat Kota Kediri periode 2015-2020 dan sosialisasi zakat, Selasa (1/9) di Ruang Joyoboyo Balaikota Kediri. Tampak hadir pula Wakil Walikota Kediri Lilik Muhibbah, S.Sosi, M.Pdi, Asisten, staff ahli, serta segenap SKPD di lingkungan Pemkot Kediri.
Menurut Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar, zakat merupakan kewajiban umat Islam serta infaq dan shodaqoh yang merupakan amal kebaikan yang diharuskan bagi kelompok tertentu yang secara ekonomi memungkinkan, apabila dihimpun dan dikelola dengan baik, akan merupakan suatu potensi yang sangat besar.
Oleh karena itu Mas Abu memberikan perhatian yang sangat serius terhadap pengelolaan zakat, infaq dan shodaqoh ini. Sejak timbulnya krisis ekonomi beberapa tahun yang lalu sampai saat ini masih kita rasakan, dan tentunya berdampak terhadap besarnya pemasukan zakat, infaq dan shodaqoh, namun demikian kita juga patut bersyukur, walaupun suasana krisis perekonomian masih kita rasakan, tetapi pemasukan zakat meningkat dari tahun yang lalu.
Lebih lanjut Mas Abu mengatakan, sasaran zakat tidak sekedar mewujudkan keadilan sosial dalam bentuk santunan material, tetapi mempunyai tujuan yang lebih luas, yaitu mengangkat kaum dhuafa dari lembah kekurangan ketaraf kehidupan yang layak, makmur dan berkeadilan.
Keadilan sosial Islam tidak mengharuskan agar setiap orang mempunyai tingkat kemampuan ekonomi yang sama dan terhapusnya kemiskinan dalam masyarakat, tetapi harus tercipta suatu kondisi. Masyarakat yang harmonis, tidak terlalu dalam jurang pemisah antara yang kaya dan miskin serta hilangnya faktor-faktor penyebab rendahnya produktifitas, pertumbuhan dan pengembangan potensi sumber daya manusia dan alam.
Sementara itu susunan pengurus Baznas sebagai berikut Ketua Drs. H Dawud Samsuri. Wakil Ketua Kh. Zubaduz Zaman, Kh. Abdul Hamid Abdul Qadir, Drs. H. Samsi. M.Pdi, dan Dr. H. Abdul Basyid. Dalam acara tersebut juga mendatangkan dua narasumber yakni Walikota Mojokerto Drs. KH. Mas’ud Yunus yang juga sebagai pengurus Baznas di Kota Mojokerto.