Pemerintah Kota Kediri menggelar kegiatan Lokakarya Sosialisasi Program Penataan Kualitas Kawasan Permukiman (P2KKP) di Ruang Joyoboyo Balaikota Kediri, ( 22/12). Lokakarya tersebut dibuka secara resmi oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Mandung Sulaksono. Peserta yang hadir berjumlah 170 orang terdiri dari LKM, BUMD, SKPD terkait, Perbankan, serta Perguruan tinggi. Hadir sebagai narasumber Dinas PU Cipta Karya Pemprov Jawa Timur Ir. Taufik, ST.MT, Konsultan Managemen Masalah P2KKP Jawa Timur Nurul, Bappeda Kota Kediri Bambang Kartarama, serta Koordinator P2KKP Kota Kediri M.Imam Tobroni.
Asisten Pemerintahan dan Kesra Mandung Sulaksono saat membacakan sambutan dari Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar mengatakan tujuan diadakannya lokakarya ini untuk menyamakan persepsi diantara semua pelaku pembangunan mengenai P2KKP dalam mencapai target 100 0 100 dan penanganan kawasan kumuh di perkotaan pada tahun 2015-2019. "Target 100-0-100 atau 100 persen ketersediaan air minum, 0 persen kumuh, dan 100 persen sanitasi pemukiman mulai tahun 2015 sampai 2019 dapat tercapai,” ujarnya.
Selanjutnya, Mandung mengatakan melalui P2KKP nantinya akan ada perbaikan pada wilayah permukiman kumuh dan perumahan kumuh. "Jadi yang dimaksud dengan permukiman kumuh adalah permukiman yang tidak layak huni karena ketidakteraturan bangunan, tingkat kepadatan bangunan yang tinggi, dan kualitas bangunan serta sarana dan prasarana yang tidak memenuhi syarat. Sementara perumahan kumuh yang dimaksud ialah perumahan yang mengalami penurunan kualitas fungsi sebagai tempat hunian," jelasnya.
Ditambahkan, untuk menyukseskam P2KKP Pemda akan menyiapkan peraturan daerah guna memberikan kepatuhan terhadap masyarakat. " Selama pelaksanaan P2KKP, pemda tidak akan melakukan penggusuran baik pada permukiman maupun perumahan, melainkan hanya melakukan perbaikan sarana-sarana umum dan lainnya,” katanya
Dia mengharapkan adanya dukungan masyarakat agar penanganan kawasan permukiman kumuh di Kota Kediri dapat berlangsung dengan baik.