Musrenbang Kota Kediri

berita | 16/03/2016

Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar membuka acara Musrenbang Kota Kediri yang diselenggarakan Bapedda Kota Kediri, di IKCC Kediri, Rabu (16/3). Hadir dalam acara tersebut, Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) Kota Kediri, Kabid Perekonomian Bakorwil 2 Bojonegoro Teguh Satoto, Kepala Bapedda Provinsi Jawa Timur Fattah Yasiin, LSM, dan Kelurahan se Kota Kediri dengan jumlah peserta 200 orang.

Dalam sambutannya, Walikota Kediri Abu Bakar yang akrab disapa Mas Abu  menyampaikan strategi-strategi yang diterapkan Pemerintah Kota Kediri dalam mengatasi banyaknya usulan yang muncul di dalam musrenbang. “Usulan-usulan masyarakat itu digali terlebih dahulu dengan adanya Kopi Tahu   sebelum musrenbang dilaksanakan, agar dapat diketahui skala prioritas dari kebutuhan masyarakat. Kota Kediri juga memiliki Prodamas, Prodamas ini jugabisa mengurangi program-program yang dari dulu muncul di musrenbang tapi gagal dilaksanakan karena kalah dengan program prioritas” ujar Mas Abu.

Dalam kesempatan ini Mas Abu juga mengatakan bahwa Inflasi di Kota Kediri ini adalah yang terendah dan pertumbuhan UMKM di Kota Kediri tumbuh mencapai 18% dari tahun 2014 ke tahun 2015. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Kediri berada diatas rata-rata IPM Jawa Timur dan akan ditingkatkan lagi.

“Harapan saya untuk dinas-dinas nantinya bisa bersama-sama mengesampingkan ego sektoralnya dan kita berpikirnya ke depan pertumbuhan ekonomi di Kota Kediri ini ditingkatkan”ungkap mas Abu.  Musrenbang merupakan forum antara pelaku pembangunan untuk mensinkronkan aspirasi masyarakat dan program-program pemerintah yang dilaksanakan dalam rangka menyusun rancangan akhir rancangan kerja tahun 2017. “Musrenbang ini juga sebagai wahana untuk menjaring harmonisasi dan sinergitas pembangunan antara Pemerintah Kota Kediri dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur maupun pusat," tambah Mas Abu.

Mas Abu menyampaikan yang terpenting adalah sebagai landasan bersama untuk memacu kinerja pembangunan daerah kedepannya,perlu diperhatikan kinerja pembangunan secara makro yang telah kita dicapai. “Kota Kediri ini kalau dilihat dari posisioningnya adalah kota perdagangan, jasa dan pendidikan," tambah mas Abu.

Mas Abu juga mengatakan bulan depan akan datang 75 orang warga Amerika yang juga akan mengajar di SMA-SMP dan juga akan turun ke anak-anak yang sedang diajarkan berbahasa inggris di RW-RW dalam program English Massive. Hal itu dimaksudkan untuk meningkatkan semangat anak-anak berbahasa inggris dengan baik agar dapat berkomunikasi menggunakan bahasa inggris dengan lebih baik.