Wakil Walikota Kediri Lilik Muhibbah membuka acara penandatanganan ikatan kerjasama antara Poltekkes Kemenkes Malang dengan KPAD Kota Kediri, BNN Kota Kediri, RSUD Gambiran, RS Ratih, dan TK An-Nuur Kota Kediri, hari Rabu (30/3). Hadir dalam acara tersebut, Direktur Poltekkes Kemenkes Malang Budi Susatia, Kepala BNN Kota Kediri Lilik Dewi Indarwati, Ketua IBI (Ikatan Bidan Indonesia) Cabang Kota Kediri Sismiarti, Perwakilan RSUD Gambiran, dan juga Kepala TK An-Nuur Novarina.
Ning Lik sapaan akrab Wakil Walikota Kediri ini menyampaikan kerjasama ini akan menjadi semangat, niat dan komitmen bersama untuk menjadikan generasi di Kota Kediri ini bebas dari HIV AIDS. “Tanpa kerjasama berbagai pihak, tidak mungkin bisa kita lakukan untuk penanggulangan HIV AIDS,” ujarnya.
Ning Lik juga mengajak masyarakat untuk bersama untuk mengatasi masalah HIV AIDS. “Walaupun lokalisasi sudah ditutup, dan kita sudah melakukan sidak ke kos-kosan serta panti pijat yang bermasalah, namun HIV AIDS masih tetap ada. Tapi apapun itu, kita akan selalu bersama berkomitmen, bersinergitas, berkomunikasi untuk mengurangi jumlah HIV AIDS,” ujar Ning Lik.
Dalam kesempatan yang sama, Ning Lik menghimbau kepada masyarakat Kota Kediri agar merencanakan pernikahannya sebaik mungkin. “Minimal berusia 21 tahun untuk wanita dan 25 tahun untuk pria. Hal ini bertujuan agar terbentuk pemikiran yang matang di dalam keluarga dan menjadi rumah tangga yang berkualitas,” jelas Ning Lik.
Atas nama Pemerintah Kota Kediri, Ning Lik menyampaikan terimakasih kepada Direktur Poltekkes Kemenkes Malang, KPAD Kota Kediri, BNN Kota Kediri serta pihak terkait lainnya yang sudah bekerjasama dalam MoU ini agar kedepannya semakin kuat dalam penanggulangan HIV AIDS khususnya yang ada di Kota Kediri. "Tak lupa, saya selaku pribadi dan atas nama Pemerintah Kota Kediri akan terus mengupayakan agar Kota Kediri ini menjadi lebih baik lagi dari generasi mudanya, dari masyarakatnya dan dari semuanya” imbuh Ning Lik.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Poltekkes Kemenkes Malang Budi Susatia menyampaikan, mahasiswa Poltekkes Kemenkes Malang selain menerima ilmu secara ilmiah, juga diberikan skill yang dapat digunakan di masyarakat. “Inilah yang kami usung, alasannya sangat tepat sekali jika kita bekerjasama dengan KPAD(Komisi Penanggulangan AIDS Daerah) Kota Kediri.
Budi Susatia berharap dengan adanya MoU ini, mahasiswa Poltekkes Kemenkes Malang ini akan bisa memahami bagaimana menjadi agen kesehatan yang mampu berinteraksi, minimal ke masyarakat. Diharapkan, kerjasama ini nantinya tidak hanya berakhir di penandatanganan saja, namun harus ada actionnya.
Lebih jauh lagi, Kepala BNN Kota Kediri Lilik Dewi Indarwati mengatakan, Indonesia yang sudah masuk tahap darurat narkoba ini penanganannya harus cepat, akurat dan darurat. “Untuk itu, kampanye P4GN atau Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba ini tidak harus dilakukan dengan formal, namun juga yang tidak formal. Salah satu contohnya, saat ini di jalan-jalan sudah terpasang baliho, banner dan juga stiker Stop Narkoba untuk mengingatkan diri kita dan juga orang lain bahwa saat ini sudah darurat narkoba, sehingga kita semuanya harus mengkampanyekan tentang bahaya narkoba,” terang Lilik.