Wakil Walikota Kediri Lilik Muhibbah membuka acara Koordinasi Penanggulangan dan Penyelesaian Bencana Tahun 2016 di Aula Kantor Kecamatan Pesantren, Jum’at (27/5). Hadir dalam acara tersebut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kediri Syamsul Bahri, Kasi Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Jawa Timur Sugeng Yanu Santoso selaku narasumber, Camat Pesantren Eko Lukmono Hadi serta 200 orang peserta koordinasi.
Dalam Sambutannya, Ning Lik sapaan akrab Wakil Walikota Kediri menyampaikan harapannya kepada para peserta yang hadir dalam acara koordinasi ini untuk selalu siap siaga, karena bencana tidak dapat diperkirakan. Sehingga dengan kesiapan maka bencana yang terjadi di Kota Kediri siap untuk ditanggulangi.
“Kita tidak berharap bencana terjadi di Kota Kediri, namun kita tetap harus mempersiapkan diri. Karena bencana akan datang secara tiba-tiba”, imbuh Ning Lik. Ning Lik juga menyampaikan terimakasih kepada Narasumber yang memberikan ilmunya dalam penanggulangan bencana.
Dalam acara yang sama Kepala BPBD Kota Kediri Syamsul Bahri menyampaikan tujuan dari koordinasi ini adalah untuk memberikan pengetahuan tentang penanganan bencana kepada stakeholder, terutama di lapisan paling bawah yaitu kelurahan. Dalam acara koordinasi ini disampaikan materi peraturan tentang bencana, potensi bencana, cara penanggulangan bencana, komunikasi dalam penanggulangan bencana. “Diharapkan kader-kader yang dibentuk dalam penanggulangan bencana ini dapat menularkan ilmunya di masyarakat”, ujar Syamsul Bahri.
Syamsul Bahri menyampaikan bahwa penanggulangan bencana yang paling diutamakan adalah pencegahan, pengurangan resiko bencana. “Dengan adanya ilmu pencegahan dan pengurangan resiko bencana, diharapkan kita dapat mencegah korban seminim mungkin. Sebab kita tidak dapat menolak bencana dan yang dapat kita lakukan adalah mengurangi resiko bencana”, ungkap Syamsul.
Dalam kesempatan yang sama Syamsul Bahri menyampaikan kedepannya akan mengadakan sosialisasi kepada tokoh agama, RT/RW, Karang Taruna, Guru TK/PAUD terkait kebencanaan dengan harapan dapat tersampaikan kesetiap lapisan masyarakat. Syamsul Bahri juga menyampaikan rencana pembentukan Kampung Siaga Bencana (KSB) pada tahun 2017 di kelurahan dengan tingkat rawan terjadinya bencana.