Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kediri, Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Kota Kediri Dewi Sartika, Camat Pesantren Eko Lukmono Hadi, Lurah Burengan mengunjungi ke lokasi terjadinya bencana Puting Beliung di Kelurahan Burengan Kecamatan Pesantren Kota Kediri, Kamis (6/10).
Salah seorang pemilik rumah yang terdampak angin puting beliung, Slamet Budi Santoso menyampaikan bahwa kejadiannya berlangsung pada hari selasa sore sekitar pukul 14.30. Pria berusia 50 tahun itu tidak berada di lokasi saat kejadian berlangsung karena masih berada di tempat kerjanya sebagai seorang Penjual Kopi. Slamet menjelaskan bahwa saat kejadian berlangsung, ada kerabatnya yang sedang dirumahnya dan menyaksikan kejadian tersebut. “Kondisinya saat itu hujan deras disertai angin. Tiba-tiba ada angin kencang yang besar sampai meniup atap genting rumah yang sampai terangkat dan terbawa oleh angin,” ungkap Slamet.
Slamet mengungkapkan bahwa saat ini tengah mengungsi di rumah saudara akibat dari beberapa bagian atap rumah yang hilang dan masih adanya rasa takut untuk menempati rumah tersebut. Slamet menyampaikan bahwa sebelum kedatangan rombongan Walikota beserta BPBD dan Dinas Sosial, Tagana beserta Lurah Burengan sudah datang ke lokasi beberapa jam setelah kejadian berlangsung dan melakukan pendataan pasca bencana (Assesment).
Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar atau yang kerap disapa Mas Abu menyampaikan bahwa beberapa hari yang lalu, BMKG Provinsi Jawa Timur menyampaikan bahwa ada beberapa wilayah di jawa timur yang akan ada keemungkinan terjadi angin kencang yang dapat mencapai kecepatan 45km/jam dan salah satunya adalah Kediri sesuai dengan pemetaan pra bencana yang dilakukan oleh BMKG. Oleh karena itu, Pemkot dengan Pemprov melakukan kerjasama jika sewaktu-waktu terjadi bencana seperti banjir, tanah longsor, angin puting beliung maka akan ditindak lanjuti. Dan di Kota Kediri sendiri, potensi terjadinya bencana terbesar adalah angin puting beliung.
Mas Abu menyampaikan bahwa kedatangannya ini adalah untuk penyampaian pemberian bantuan logistik kepada para korban terdampak bencana puting beliung daerah jl. Madrasah timur Makam Burengan. Bantuan yang diberikan sejumlah 20 paket kepada 20 kepala keluarga. Bantuan dari BPBD dan Dinsos berupa Tenda gulung, tikar, Family Kit, Kid Ware, Food Ware, lauk pauk, makanan siap saji dan makanan penambah gizi.
Mas Abu meyampaikan bahwa dari 20 rumah yang terdampak, ada 1 rumah yang masuk dalam kategori rusak berat yaitu milik Slaamet Budi Santoso dan 1 rumah yang masuk dalam kategori rusak sedang yaitu milik Ponijah 65 tahun, sedangkan untuk 18 rumah lainnya masuk ke dalam kategori rusak ringan. Mas Abu menyampaikan bahwa 2 rumah yang masuk dalam kategori rusak sedang dan berat dapat mengajukan proposal untuk mendapatkan bantuan selanjutnya.
Dalam kesempatan yang sama, Mas Abu mengungkapkan bahwa Kota Kediri sudah menyiapkan dana untuk bantuan renovasi terhadap dampak yang timbul akibat bencana yang terjadi di Kota Kediri seperti halnya kejadian puting beliung yang dapat diberikan jika rumah warga yang terdampak bencana dengan kondisi rusak berat ataupun sedang mengajukan proposal ke Pemerintah Daerah. Selain diberikan kepada korban bencana alam, bantuan yang disiapkan juga diberlakukan untuk santunan terhadap kematian warga Kota Kediri. Bantuan yang diberikan tidak bersifat ganti rugi, melainkan bantuan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan yang nominalnya akan disesuaikan dengan hasil dari tim yang melakukan kalkulasi di lapangan setelah adanya proposal.