Guna menambah wawasan dan pengetahuan tentang proses pengadaan barang dan jasa kepada penyedia dan pengguna jasa konstruksi, agar lebih merasa aman karena sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Pemerintah Kota Kediri melalui Bagian Admintrasi Pembangunan menggelar Pembinaan Jasa Konstruksi. Hadir sebagai narasumber Slamet Riadi Bagian Administrasi Pembangunan Provinsi Jawa Timur.
“Infrastruktur jembatan dan jalan yang semakin baik sangat dibutuhkan untuk memperlancar dan meningkatkan taraf perekonomian masyarakat. Bangunan sekolah, rumah sakit, gedung-gedung layanan public dalam kondisi semakin baik akan sangat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta guna mewujudkan branding Kota Kediri The Service City,” ungkap Abdullah Abu Bakar Walikota Kediri saat membuka acara tersebut, Kamis(27/10).
Mas Abu sapaan akrab Walikota Kediri mengungkapkan bahwa dengan diertemukannya penyedia jasa dan pengguna jasa konstruksi bertujuan agar kedepannya tidak ada keraguan dari masing-masing pihak, bisa terjalin secara efektif dan efisien, serta penyerapan anggaran bisa dilaksanakan sesuai dengan rencana. “Melalui acara ini, saya harapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita dalam mewujudkan rangkaian proses pengadaan kegiatan infrasruktur dan konstruksi secara baik dan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku,” ujar Mas Abu.
Mas Abu juga mengatakan dalam proses pengadaan barang dan jasa, Pemerintah Kota Kediri tidak terlepas dan hambatan dan kendala baik yang dapat diperkirakan dan dikendalikan. Hambatan terkait tertib administrasi yang dapat dikendalikan meliputi penganggaran, penjadwalan, pelaksanaan kegiatan, penyusunan rencana pengadaan (RUP). “Hambatan-hambatan yang ada harus kita minimalisir agar tidak mengganggu proses konstruksi fisik, sehingga dapat mempercepat penyerapan anggaran belanja,” ungkap Mas Abu.
Mas Abu berharap kepada setiap SKPD agar perencanaan-perancanaan pengadaan barang dan jasa lebih matang. “Perencanaan harus matang, karena kalau tidak matang perencanaannya penyedia jasa akan semakin bingung, dan saya juga berharap kedepannya setiap proses harus runtut secara program,” terang Mas Abu.