“Masalah gender ataupun perempuan di Kota Kediri tidak usah diragukan lagi, karena dari beberapa pemimpin yang ada di Kota Kediri seperti asisten dan beberapa anggota dewan juga berasal dari kaum wanita,” seperti yang dikatakan Wakil Walikota Kediri dalam acara Sarahsehan Kartini.
Dalam rangka memperingati Hari Kartini, Peringatan Hari Kartini Kota Kediri acara sarasehan yang bertajuk “Perjuangan RA Kartini menjadi Tonggak Kebangkitan Perempuan Indonesia” ini bertempat di Ruang Joyoboyo Balaikota Kediri, Rabu (5/6). Turut hadir dalam sarasehan tersebut Asisten Perekonomian dan Pembangunan Enny Endarjati, Asisten Administrasi Umum Maria Karangora, Kabag Kesra, Ketua KNPI, dua Narasumber dari dosen STAIN Kediri Imron Muzakki, M.Psi, psikologi dan Firdaus, serta peserta sarahsehan dari organisasi kepemudaan se Kota Kediri dan pelajar tingkat SMA sederajat.
Perjuangan RA Kartini sangat luar biasa sejak dulu sampai dengan sekarang. Pada saat ini masih banyak orang yang mengartikan emansipasi namun di sisi lain, banyak kartini-kartini yang dapat menyumbangkan pemikiran-pemikiran kreatif nya untuk pembangunan Indonesia yang lebih baik. Negara Indonesia dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih juga dapat memberikan dampak negatif bila tidak digunakan dengan baik disamping banyak manfaat yang dapat diperoleh dari kemajuan TI. “Dari kemajuan teknologi informasi saat ini dapat membahayakan karena dunia seolah-olah ada digenggaman kita, hanya tinggal klik langsung menuju program yang kita bisa mencari baik masalah dunia dan masalah apapun ada disitu,” ujar Ning Lik dalam sambutannya.
Wakil Walikota Kediri juga berharap dengan kemajuan teknologi yang serba canggih ini masyarakat dapat memanfaatkannya dengan lebih baik dan positif, apabila salah dalam memanfaatkan teknologi yang semakin canggih ini dalam memberikan dampak yang tidak baik.