Sinkronisasi memberantas HOAX

berita | 15/04/2017

Ada satu hal berbeda yang nampak dalam agenda Meeting News JTV tahun 2017. Pasalnya, agenda yang diselenggarakan di Hall Room Bukit Daun Hotel itu dihadiri oleh Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar atau yang akrab disapa Mas Abu, Sabtu (15/4). Mas Abu hadir dalam rangka menyambut kedatangan para jurnalis JTV se-Jawa Timur dan Jakarta serta secara resmi membuka rangkaian kegiatan meeting news tersebut.

Mas Abu dalam sambutannya menyampaikan rasa terimakasih kepada JTV, khususnya yang berada di Kediri yang telah ikut serta mensosialisasikan program-program Pemerintah Kota Kediri kepada masyarakat. “Saya sampaikan terimakasih kepada seluruh jurnalis JTV atas partisipasinya mensosialisasikan program pemkot kepada masyarakat Kota Kediri.  Kami dari Pemkot sangat mengandalkan kerjasama yang baik dengan media, baik cetak maupun online dalam rangka membranding Kota Kediri sebagai Kota Jasa, Ekonomi dan Pendidikan,” ujar Mas Abu.
Dalam kesempatan yang sama, Mas Abu menyampaikan bahwa masyarakat saat ini haus akan informasi dengan sangat cepat. Karenanya banyak yang mencari berita yang bersifat online dan itu rentan terhadap maraknya berita hoax. “Masyarakat haus akan informasi dengan sangat cepat. Oleh karena itu, tugas kita bersama untuk dapat berjalan beriringan memberantas berita hoax yang beredar di masyarakat. Dan semoga kedepannya masyarakat kediri akan dapat terhindar dari berita hoax,” ungkap Mas Abu.
Terakhir, Mas Abu mengharapkan kerjasama yang baik antara Pemerintah Kota Kediri dengan JTV akan terus terjaga dengan baik dan dapat selalu sinkron memberikan berita yang berisfat fakta kepada masyarakat.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pemberitaan JTV Imam Syafi’i menyampaikan bahwa JTV memiliki komitmen penuh untuk selalu siap mendukung kepala daerah manapun yang memiliki visi misi mengembangan daerah menuju lebih baik. Satu diantaranya adalah Kepala Daerah Kota Kediri yang telah mendapat penghargaan Kepala Daerah Inovatif. “Jika ada kepala daerah yang memiliki dedikasi yang bagus dan tidak kita sebarluaskan itu adalah dosa besar. Kita informasikan agar kepala daerah lain bisa mencontoh Mas Abu sebagai Kepala Daerah yang Inovatif,” ungkap Imam Syafi’i.